USAID Momentum Dampingi Tim dari 3 RSUD di NTT Kaji Banding ke RSUD Sidoarjo

Kegiatan dilaksanakan mulai hari ini, 6-7 Oktober 2022 di RSUD Sidoarjo.

Paparan oleh wakil direktur RSUD Sidoarjo sekaligus team leader Mentor, dr. Wasis Nupikso. (Foto: Dok. USAID)

Kupang, KN – Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan prioritas pembangunan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam Perpres No.18 Tahun 2020. Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB.

Kondisi saat ini adalah AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan AKB sebesar 24 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017).

Dalam rangka percepatan penurunan AKI dan AKB, diperlukan peningkatan peran Rumah Sakit agar di tahun 2024 tercapai AKI sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 16 per 1000 kelahiran hidup.

Program USAID MOMENTUM terus mendukung strategi Kemenkes dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir, salah satunya melalui kegiatan Hospital Mentoring (Pendampingan Rumah Sakit) kepada RSUD WZ Johannes, RSUD TC Hillers dan RSUD Umbu Rara Meha yang dilakukan oleh tim Pendamping dari RSUP Prof Ngoerah dan RSUD Sidoarjo.

Tahun 2021, RSUD WZ Johannes sudah menjadi co-mentor untuk RSUP Prof Ngoerah saat melakukan pendampingan di 3 RSUD di 3 kabupaten yaitu TTS, Kupang dan Sumba Barat Daya. Untuk melakukan pendampingan ke RSUD lainnya, perlu dilakukan penguatan sebagai RS Mentor bagi RSUD Johannes. Salah satu penguatan RS mentor adalah melalui pelaksanaan kaji banding ke RSUD Sidoardjo, Jawa Timur, yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Oktober 2022.

Kegiatan kaji banding ini juga, merupakan proses pembinaan Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan kinerja dalam mempersiapkan survei Akreditasi.

Kaji Banding diikuti oleh Tim Mentor RSUD WZ Johannes, RSUD TC Hillers dan RSUD Umbu Rara Meha ke RSUD Sidoardjo Jawa Timur. Dalam kaji banding ini yang akan dilihat adalah pelayanan maternal dan neonatal dan program peningkatan mutu matneo di RSUD Sidoardjo

Tujuan kegiatan Kaji Banding ke RSUD Sidoardjo adalah yang pertama, untuk mengidentifikasi, mengamati dan mempelajari praktek baik RSUD Sidoardjo dalam upaya peningkatan mutu layanan ibu dan Bayi Baru Lahir secara berkesinambungan. Kedua, adalah untuk menyusun rencana implementasi di RSUD terkait berdasarkan hasil kaji banding.

BACA JUGA:  Warga Hibahkan Tanah, RS Pratama Amfoang yang Diperjuangkan Melki Laka Lena Segera Dibangun

Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain dari Provinsi Jawa Timur, hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Kabid Kesmas dan Kabid Yankes Dinkes Sidoarjo, Seksi Rujukan Dinkes Kab Sidoarjo (mentor), dan Tim RSUD Sidoarjo (Tim Mentor RSUD Sidoarjo dan Tim Management).

Sedangkan tim dari Provinsi NTT adalah Dinas Kesehatan Provinsi (Kabid Yankes dan Kabid Kesmas), Direktur RSUD Prof Dr WZ Johanes Kupang, Wakil Direktur RSUD Prof Dr WZ Johanes Kupang, Kabid Pelayanan, Ketua Tim Mutu Pelayanan, Manajemen, Elektromedik, Dokter Spesialis OBGYN, Dokter Spesialis Anak, Bidan VK, Perawat NICU, Tim RSUD TC Hillers – Kabupaten SIKKA, Management (Direktur, Kabid Pelayanan dan Keperawatan), Dinas Kesehatan Kabupaten SIKKA (Bid Kesmas dan Bid Yankes), Dokter Spesialis OBGYN RSUD TC Hillers, Dokter Spesialis Anak RSUD TC Hillers, Bidan VK RSUD TC Hillers, Perawat NICU RSUD TC Hillers, Elektromedik RSUD TC Hillers, Tim RSUD Umbu Rara Meha – Kabupaten Sumba Timur, Management (Direktur, Kabid Pelayanan dan Keperawatan, Rekam Medik), Dinas Kesehatan Kab Sumba Timur (Bid Kesmas dan Bid Yankes), Dokter Spesialis OBGYN RSUD Umbu Rara Meha, Dokter Spesialis Anak RSUD Umbu Rara Meha, Bidan VK RSUD Umbu Rara Meha, Perawat NICU RSUD Umbu Rara Meha, Elektromedik RSUD Umbu Rara Meha, USAID MCGL, Chief of Party, Bapak Djoko Sutikno, Senior Program Manager Cluster Timor, Idawati Trisno, Senior Program Manager Cluster Flores, Henyo Kerong, Senior Program Manager Cluster Sumba, Tenggudai Littik. Dengan demikian, total peserta dalam kegiatan ini berjumlah 57 orang. (*)