Kupang, KN – Sebanyak 1.500 peserta dari 28 negara akan mengikuti kompetisi paduan suara internasional di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, yang akan menampilkan berbagai aliran musik, untuk kategori anak, remaja hingga dewasa.
Kegiatan dengan nama Maumere International Choir Festival ini direncanakan akan digelar di Kabupaten Sikka, pada bulan Juli Tahun 2023 mendatang.
Ketua panitia Maumere International Choir Festival 2023, Lusia Adinda Lebu Raya, mengatakan, lomba paduan suara itu memang seriang dilakukan secara rutin setiap tahun di sejumlah kota.
“Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Terakhir di Bali, dan sekarang kita berpikir untuk melaksanakan di NTT, khususnya Kabupaten Sikka,” ujar Adinda Lebu Raya, Kamis 4 Agustus 2022.
Menurut Adinda, untuk menyambut para peserta lomba paduan suara, pihaknya telah melakukan survei guna mencari tempat penginapan berkapasitas besar, yang mampu menampung 1000-2500 orang.
“Kita sudah survei. Di Rita Piret itu ada tempat yang bisa menampung 2500 orang dengan 500 an kamar. Nanti ditambah lagi hotel-hotel kecil dan rumah warga yang ada di Maumere,” jelasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga menawarkan paket wisata kepada para peserta lomba, sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan pariwisata di Pulau Flores yang memiliki keunikan dan panorma alam yang mempesona.
“Karena lomba ini sistem gugur, maka kita siapkan paket wisatanya. Tinggal mereka mau pilih dimana. Jadi kalau sudah gugur, mereka punya kesempatan untuk berwisata di Flores,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan Maumere International Choir Festival 2023 akan berlangsung selama empat hari, dengan menghadirkan empat orang juri lokal dan asing.
“Jadi kegiatan ini kurang lebih empat hari, tetapi mereka di Maumere mungkin 10 hari, sekaligus berwisata. Jurinya empat orang. Kita harap kegiatan ini bisa berjalan baik,” tandasnya.
Wakil ketua panitia Maumere International Choir Festival 2023, Theresia Gita Morata Dua Nurak menjelaskan, festival paduan suara tidak boleh dipandang sebelah mata, karena akan mendatangkan wisatawan asing yang cukup banyak ke Maumere.
“Boleh dibilang 1500 peserta itu kita akan hadirkan disana. Kurang lebih dari 28 negara. Itu sudah pasti. Karena mereka ini adalah peserta tetap paduan suara,” ungkapnya.
Dengan festival yang akan diselenggarakan, Theresia berharap mampu membangkitkan kembali gaira perekonomian masyarakat di Kabupaten Sikka, pasca pandemi Covid-19.
“Jadi kita akan libatkan semua unsur, mulai UMKM, transportasi dan perhotelan. Selain itu kita mau hidupkan juga pegiat-pegiat seni di Maumere,” terangnya.
Ia berharap, ajang bergengsi seperti Maumere International Choir Festival dapat dilakukan secara berkelanjutan kedepan, dan mendapat respon yang pisitif dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Ketika pemerintah welcome, kami merasa tidak sendirian. Dan ajang seperti ini kita harap bisa menjadi program berkelanjutan,” pungkasnya. (*)