Kupang, KN – Anggota Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Provinsi NTT Fransiskus V. Diaz menjelaskan, untuk menghadapi pemilihan serentak 2024, pihaknya sudah melakukan hitung-hitungan terkait besaran anggaran yang akan digunakan.
“Dari hitung-hitungan yang sudah disampaikan ke Pemprov NTT itu sebanyak Rp798 Miliar lebih. Dana itu digunakan untuk Pilgub, dan Pilkada di setiap Kabupaten/Kota,” kata Fransiskus kepada wartawan, Senin 30 Mei 2022.
Menurut Fransiskus, dari total angka itu, pihaknya belum melakukan pertemuan lebih lanjut bersama Kabupaten/Kota. Karena Pemilu dilaksanakan secara serentak, maka ada item-item anggaran yang wajib dibiayai oleh Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Sehingga terjadi sharing anggaran. Tetapi kami mendorong total yang ada dulu, untuk kepentingan saving anggaran oleh Pemprov NTT,” terangnya.
“Karena kalau kita melihat postur anggaran sebesar itu tidak mungkin Pemda alokasikan dalam 1 tahun anggaran. Perlu disaving dalam beberapa tahun anggaran,” sambungnya.
Pihaknya sudah meminta Gubernur untuk memfasilitasi pertemuan dengan semua Kabupaten/Kota bersama penyelenggaranya, untuk membicarakan soal sharing anggaran.
“Sehingga besaran anggaran itu bisa turun dan lebih terukur sesuai kemampuan keuangan daerah. Hitungan kami itu anggaran ini bisa turun sampai Rp400 Miliar lebih,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Pilkada tahun 2018 lalu, anggaran dikeluarkan hanya sebesar Rp300 Miliar lebih. Sementara pemilu 2024 nanti diperkirakan Rp400 Miliar lebih, karena melihat kebutuhan seperti penambahan jumlah TPS, serta pemekaran wilayah baru.
“Itu yang menjadi hitung-hitungan kita. Saya kira lonjakannya tidak terlalu besar juga. Semoga kita tetap konsisten dengan kebutuhan yang ada, namun tetap disesuaikan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran,” pungkasnya.(*)