Ruteng, KN – Pulau Flores memiliki keindahan wisata budaya dan alamnya nan elok. Salah satunya persawahan Londang, yang berada di wilayah Desa Longko, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi itu ibaratkan seperti destinasi wisata yang “Masih Tertidur Pulas”, karena hampir tidak diketahui orang.
Untuk mencapai lokasi tersebut, para wisatawan harus menempuh jarak sekitar tujuh kilo meter, melalui jalur Wae Reno, Desa Ranaka, dan menuju area persawahan dengan kondisi jalan yang sedikit menantang adrenalin.
Tiba di lokasi, wisatawan dimanjakan dengan hamparan alam dan tanaman padi, serta sejumlah gunung yang berpadu cantik, sekan melengkapi keindahan objek wisata yang jarang didatangi wisatawan lokal maupun manca negara itu.
Kawasan Lingko Tesem digadang bakal menjadi salah satu pusat pariwisata, dan destinasi terpopuler di wilayah Kabupaten Manggarai suatu saat nanti. Karena memiliki alam yang indah, tenang, serta menyuguhkan aneka kuliner lokal, yang bisa dinikmati para wisatawan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Yohanes Igen Padur mengatakan, para jurnalis melakukan tracking ke destinasi wisata Wae Rii merupakan agenda liputan feature, usai mendapat pelatihan jurnalistik pada Selasa 8 Februari 2022 lalu.
Selain itu, kata Igen, kunjungan para pewarta ke lokasi wisata itu merupakan bentuk dukungan pekerja pers terhadap berbagai potensi wisata yang ada di Kabupaten Manggarai.
“Harapannya, tulisan wartawan mempercepat promosi sehingga lokasi ini menjadi salah satu rujukan wisata Manggarai. Karena tempat ini memiliki keindahan tersendiri. Sepanjang perjalanan tracking, tamu disuguhi sensasi pemandangan yang menarik,” jelasnya.
Menurutnya, tiba di lokasi, para wisatawan bisa berinteraksi, dan menyaksikan secara langsung para petani yang sedang menggarap lahannya.

“Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan mereka. Bahkan bisa menikmati suguhan yang disediakan warga berupa kopi khas Manggarai dan makanan lokal seperti ubi rebus, jagung dan pisang rebus,” pungkasnya.
Katarina, salah satu petani, yang ditemui wartawan, mengaku sangat berayukur, karena pondoknya yang berkuran 5×5, dan berdinding bambu itu bisa didtangi para jurnalis. Ia berharap persawahan Lingko Tasem segera menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kabupaten Manggarai.
“Orang bilang semua di atas bumi bisa dijadikan uang. Kami petani sangat mengharapkan peningkatan ekonomi. Kami baru tahu ternyata ubi, pisang, kopi dan makanan kampung kami bisa menjadi uang,” harap Katarina.
Katarina menjelaskan, sebenarnya ia tidak memasang tarif terhadap kopi dan hidangan lokal yang disuguhkan kepada para tamu yang mendatangi pondoknya. Karena, menurut Katarina, setiap tamu yang datang harus dilayani secara baik.
“Tetapi yang terjadi, mereka (tamu) justru kasih uangnya tidak ukur ukur. Dan saya sangat bersyukur karena mendapat rezeki seperti itu,” tandasnya.
Untuk diketahui, kedatangan para jurnalis yang tergabung dalam
Persatuan Jurnalis Manggarai (PJM) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), merupakan trail rice field, pada kegiatan tour Jurnalis dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022. (*)