Kupang  

KOMITMEN Zero Stunting

Bupati Kupang Korinus Masneno (Kiri) dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe (Kanan) (Foto: Dok. Jhon / Humas )

Oelamasi, KN – Pemerintah Kabupaten Kupang sedang gencar bekerja keras untuk menurunkan angka stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Data per tahun 2021, jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang mencapai 10,04% dari total 300 ribu lebih jiwa. Ini artinya masih ada sekitar 30 ribu lebih masyarakat Kabupaten Kupang yang menderita Stunting.

Perang terhadap Stunting telah menjadi salah satu tujuan utama saat duet Drs. Korinus Masneno dan Jerry Manafe, SH,.M.Th memimpin Kabupaten Kupang. Duet pemimpin yang dikenal dengan tagline KOMITMEN ini sedang bekerja maksimal untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kupang.

Sejak awal memimpin Kabupaten Kupang, Bupati dan Wakil Bupati Kupang mendapat pekerjaan berat terutama soal Stunting. Tahun 2019, jumlah balita penderita Stunting di Kabupaten Kupang adalah sebesar 32,34%. Pada Agustus 2020, jumlah penderita Stunting turun menjadi 22,3%. Jumlah ini terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2021 berjumlah 10,04%.

Bupati Kupang Drs. Korinus Masneno mengatakan, angka Stunting di Kabupaten Kupang harus ditekan semaksimal mungkin. Harapannya, pada akhir masa jabatannya bersama Wakil Bupati Jerry Manafe, angka Stunting di Kabupaten Kupang adalah zero case, atau nol kasus.

Untuk mencapai nol kasus Stunting di Kabupaten Kupang pada 2024 nanti, Bupati Kupang mengharapkan agar perlu adanya perubahan pola kerja. Semua jajarannya harus berpikir inovatif dan bekerja secara kolaboratif agar Zero Stunting yang ditargetkan bisa tercapai.

“Saya berharap, dengan menetapkan 100 desa Lokus penanganan Stunting terintegrasi tahun 2022, pihak swasta dan LSM/NGO bersama pemerintah bisa bekerja sama untuk menurunkan angka Stunting menjadi nol kasus,” ujar Bupati Korinus Masneno kepada Koranntt.com belum lama ini.

Senada dengan Bupati Kupang, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam memberantas Stunting di Kabupaten Kupang.

Menurut Jerry Manafe, angka Stunting saat ini semakin menurun walaupun belum mencapai target yang diharapkan. Karena itu, adanya kerja sama ini, dirinya berharap agar apa yang ditargetkan oleh pemerintah Provinsi hingga Pusat tercapai.

Politisi Partai Golkar ini ingin agar ke depan ada progres atau kemajuan dari kerja-kerja cerdas pemerintah Kabupaten Kupang dalam menangani persoalan Stunting.

“Stunting bukan hanya bermasalah pada kesehatan melainkan pada pola hidup,” kata Wakil Bupati Jerry Manafe.

Ia meminta agar jajaran pembantunya di lingkup pemerintah Kabupaten Kupang tidak menggunakan ego sektor, dan hanya melimpahkan tugas menurunkan angka Stunting hanya pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) saja.

Melainkan harus ada penanganan serius dari dinas-dinas terkait, termasuk kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. Karena menurut Jerry Manafe, saat ini ada alokasi dana desa yang diwajibkan untuk 3 nakes baik itu perawat, bidan dan tenaga gizi. Alokasi anggaran ini dinilai sangat efektif untuk membantu menurunkan angka Stunting di Kabupaten Kupang.

BACA JUGA:  Peran Strategis Bank NTT Dukung Desentralisasi Fiskal Dalam PKS Bersama DJPb

Srikandi KOMITMEN; Ny. Damaris Masneno Mooy (kanan) dan Lely Manafe Menny (kanan)

Dukungan Srikandi KOMITMEN

Kerja cerdas Bupati dan Wakil Bupati Kupang didukung penuh oleh para Srikandi KOMITMEN. Istri Bupati dan Wakil Bupati Kupang pun turun tangan untuk bekerja sama menekan angka Stunting lewat program Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

Komitmen pemberantasan Stunting di Kabupaten Kupang ini tertuang dalam rapat konsultasi bersama, antara TP PKK Kabupaten Kupang bersama TP PKK 24 Kecamatan, dan pemerintah di Aula Rumah Jabatan Bupati Kupang, bulan Oktober 2021 silam.

Ketua TP PKK Kabupaten Kupang Ny. Damaris Masneno Mooy menjelaskan, pihaknya telah merumuskan perencanaan program PKK yang lebih partisipatif, inovatif, dan memberi kontribusi terhadap masyarakat. “Salah satu program yang bakal dilaksanakan dengan baik di tahun 2022 adalah pencegahan Stunting,” kata Damaris Masneno dalam Rakor tersebut.

Istri Bupati Korinus Masneno ini yakin bahwa PKK dapat melaksanakan program kerja tahun 2022 yang lebih baik, sehingga 10 program pokok PKK dapat terlaksana dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Ia berharap ke depan, TP PKK Kabupaten dapat berkolaborasi dengan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) teknis di Kabupaten Kupang, agar semua program yang dijalankan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan.

Sementara Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kupang Lely Manafe Menny dalam laporannya menyampaikan, PKK selama ini telah aktif berperan sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan berbagai program pembangunan keluarga dan masyarakat.

Lely berharap di era digital ini, TP PKK Kabupaten Kupang dapat mendorong terlaksananya kemandirian masyarakat. Untuk itu dalam meningkatkan peran, kinerja dan kemandirian, PKK harus mampu membuat program yang dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mencegah Stunting.

Sekda Kabupaten Kupang Obeth Laha (Foto: Pkp Kabupaten Kupang)

24 Kecamatan Terlibat

Selain Srikandi KOMITMEN, dukungan terhadap pemberantasan dan penurunan angka Stunting juga diberikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Ir. Obeth Laha.

Sekda Obet Laha mengatakan, saat ini anggaran sebesar Rp5 Juta telah disalurkan ke 24 Kecamatan di Kabupaten Kupang untuk program pemberdayaan. Anggaran itu akan dikelola dan diawasi secara ketat oleh TP PKK Kabupaten Kupang.

Ia mengaku yakin, dengan kerja kolaboratif dari semua pihak termasuk pemerintah, swasta dan TP PKK Kabupaten Kupang, angka Stunting pasti bisa ditekan dan turun hingga 0 kasus.

“Kita tahu bahwa kader PKK juga kader Posyandu yang melayani kesehatan ibu dan anak, pemberian makanan tambahan, juga sosialisasi pola asuh anak yang baik dan pemberian makanan bergizi. Maka Pemda mengajak TP PKK Kabupaten Kupang, Kecamatan dan Desa untuk bekerja sama guna menekan stunting di Kabupaten Kupang,” tandas Obet Laha. (*)