So’e, KN – Bukan satu kali Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat blusukan dalam rangka kunjungan kerja ke wilayah terpencil. Beberapa wilayah yang dikunjungi oleh Gubernur Viktor Laiskodat punya jalur neraka yang enggan didatangi oleh para pejabat maupun politisi.
Salah satu wilayah terpencil di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dikunjungi Gubernur Viktor adalah Desa Laob, Kecamatan Polen. Desa ini memiliki akses jalan yang buruk dan sulit dijangkau menggunakan kendaraan roda 4. Selain itu, jaringan internet pun sulit dijangkau oleh pengguna gadget.
Sebelum menjadi Gubernur NTT, politisi Partai NasDem itu pernah mendatangi wilayah itu, bahkan pernah tidur di rumah warga. Tak heran, jika mayoritas warga di Desa Laob sudah akrab dengan sosok Viktor Bungtilu Laiskodat.
Kedatangan Gubernur Viktor dan rombongan ke Desa Laob dalam rangka peresmian listrik masuk desa, sudah ditunggu oleh ratusan warga yang memenuhi gedung gereja Ora Et Labora Baop, Klasis Molo Timur itu.
Mereka rela menunggu dari sore hingga malam untuk bisa bertemu Gubernur Viktor Laiskodat, guna menyampaikan isi hati, dan kesulitan yang mereka hadapi selama ini.
“Laob ini terkenal dengan desa penghasil asam,” kata Pdt. Bila Kuelher dalam dialog bersama Gubernur Viktor Laiskodat dan rombongan, Jumat 21 Januari 2022 malam.
Setiap tahun, warga Desa Laob bisa menghasilkan 100 ton asam. Sayangnya, pendapatan yang diperoleh tidak sampai Rp1 Miliar, padahal jika dikelolah secara industri, maka harganya jauh lebih mahal.
“Mulai tahun ini, kami tidak mau lagi jual asam kami dalam bentuk mentah. Kami mau diolah menjadi Pasta. Jika 100 ton dijual dengan harga Rp150 Ribu, maka kami bisa menghasilkan Rp1,5 Miliar,” kata Pdt. Bila.
Warga Desa Laob berharap pemerintah Kabupaten TTS dan Provinsi NTT tidak hanya memberikan dana pelatihan pengolahan Asam, tetapi mereka harus ditopang dengan rumah produksi.
Selain pengembangan produk unggulan Asam, Desa Laob juga mengalami kekurangan Taman Baca. Hal ini untuk meningkatkan literasi dan minat baca anak-anak di Desa Laob.
Sementara Simon Petrus Djami selaku Ketua BPD berharap agar akses jalan menuju Desa Laob bisa segera diperbaiki, agar mereka bisa ke kota untuk memasarkan produk-produk unggulan seperti asam.
“Ada satu jalan alternatif bagi kami untuk memasarkan hasil kami di kota. Kami berharap kami diperhatikan untuk menyelesaikan jalan tersebut,” kata Simon Djami.
Selain akses jalan dan pemasaran produk unggulan, warga Desa Laob juga berharap kepada Gubernur NTT untuk memperhatikan ketersediaan tenaga guru.
Desa Laob saat ini sangat kesulitan untuk memperoleh guru yang berijazah Sarjana. Alhasil, anak-anak Desa Laob yang berijazah SMA pun diberdayakan untuk mengajar di tingkat TK, SD dan SMP.
Menanggapi permintaan warga Desa Laob, Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan dirinya akan berbicara dengan Menteri PUPR agar status jalan dinaikan menjadi Jalan Nasional.
Menurut Gubernur Viktor, jika status jalan dinaikan, maka bisa langsung dikerjakan oleh pemerintah pusat karena pemerintah Provinsi NTT mengalami keterbatasan anggaran.
“Tetapi nanti saya pantau. Ternyata dalam perjalanan kami ada uang lebih, saya bisa langsung masuk ke situ (jalan,red),” tegas Gubernur Viktor.
Sementara terkait pengolahan Asam dan Cabai, Gubernur Viktor memberikan kepercayaan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga Desa Laob.
Ia juga memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT untuk membangun SMK di Desa Laob demi pengembangan sumber daya manusia.
Di akhir dialog, Gubernur Viktor mengajak semua pemimpin di Provinsi NTT untuk harus bekerja bersama rakyat.
“Pemimpin NTT itu kerjanya seperti budak, tapi pintarnya seperti raja dan makannya seperti raja,” tandas Gubernur Viktor.
Nestapa yang disampaikan oleh warga Desa Laob bukan tanpa alasan. Mereka sudah ratusan tahun hidup bersama luka yang tak kunjung sembuh.
Semoga kehadiran Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan rombongan yang juga bermalam di Desa Laob menjadi mentari yang membawa terang menuju masa depan cerah Desa Laob. (*)