Kupang, KN – Bouyant Montessori School (BMS) Kupang menggelar kegiatan performance bernuansa budaya dalam rangka meningkatkan rasa percaya diri siswa siswi TK, SD, dan SMP.
Kegiatan performance yang mengusung tema “Buoyant Bring the Soul” itu berlangsung di Hotel Kristal Kupang pada Jumat 17 Desember 2021.
Selain para guru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami serta orang tua murid juga hadir menyaksikan kemampuan anak-anak Buoyant Montessori School.
Ketua Yayasan Generasi Cahaya Bangsa David Fulbertus mengatakan, lewat kegiatan performance, BMS Kupang ingin memberikan sesuatu yang berbeda.
Pola pendidikan yang diusung BMS Kupang bukan semata soal teori, tetapi juga pendekatan praktik, bersenang-senang, dan mandiri, serta menggabungkan unsur-unsur pembelajaran langsung dari alam.
BMS Kupang juga selalu berkomitmen untuk mempersiapkan siswa siswi menjadi pemimpin-pemimpin mandiri yang siap mengemban berbagai jenis pekerjaan.
“Kami berkomitmen untuk terus berusaha memberikan pendidikan terbaik, sehingga anak-anak ini bisa menjadi pemimpin-pemimpin hebat di masa depan,” kata David Fulbertus kepada Koranntt.com usai kegiatan Performance.
Ia berharap kegiatan performance dapat dilaksanakan setiap tahun, dengan suguhan pentas yang menarik bagi para orang tua baik dari sisi seni maupun budaya.
“Semoga pentas ini menambah kepercayaan diri anak-anak untuk dapat tampil di depan banyak penonton,” tutup Ketua Yayasan Generasi Cahaya Bangsa David Fulbertus.
Sementara itu Kepala Sekolah BMS Kupang Aprinoet Selfani mengatakan, dalam kegiatan performance, para siswa menampilkan tarian daerah dari NTT dan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia.
“Jadi kegiatan ini kami bagi dua. Untuk siswa tingkat TK mereka mempresentasikan dan mempertunjukan tarian daerah dari NTT. Sedangkan siswa tingkat SD, mereka tampilkan tarian daerah dari seluruh Indonesia,” ujar Aprinoet Selfani.
Menurutnya, tema budaya yang dipentaskan oleh siswa siswi BMS Kupang adalah untuk mengangkat dan mengingatkan kembali tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia, khususnya NTT.
“Anak-anak pada semester lalu dalam pembelajaran sudah diajarkan tentang budaya setiap provinsi yang ada di Indonesia. Sehingga mereka sudah mengerti dan memahami keberagaman budaya di NTT,” jelasnya.
Kepsek BMS Kupang berharap agar kegiatan performance mampu memberikan kesempatan bagi siswa siswi untuk mengenal bakat, serta mengembangkan potensi dalam diri mereka masing-masing.
“Sehingga anak-anak bisa berani tampil percaya diri di hadapan para audiens, penonton dan pada acara performance lainnya. Selain itu, mereka dapat memahami dan mensyukuri keberagaman setiap suku bangsa yang ada di NTT,” tandas Aprinoet Selfani.
Ketua Panitia Kegiatan Performance Tony Bani menjelaskan, tema yang diusung adalah “Bouyant Bring The Soul” dengan tujuan untuk mengembalikan semangat belajar yang sempat hilang akibat pandemi Covid-19.
“Tema yang kami angkat adalah budaya. Dimana siswa TK mementaskan budaya NTT yaitu tarian kolaborasi Rabeka dan Kosu dari Timor, tarian Mana Lolo Banda dari Rote Ndao, tarian Padoa dari Sabu Raijua, tarian perpaduan Kataga dan Woleka dari Sumba, dan Gemu Fa Mire dari Flores,” urai Tony Bani.
Sementara siswa siswi tingkat SD BMS Kupang mementaskan tarian daerah Manuk Dadali dari Jawa Barat, Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, tarian Tor-tor dari Sumatera, tarian Kipas dari Sulawesi, dan Yamkorambe dari Papua.
“Ada juga Puisi oleh siswa SD, dan drama berjudul Lamoelu sebuah cerita rakyat dari Sulawesi Tenggara oleh siswa tingkat SMP. Kemudian ditutup dengan paduan suara dari siswa SD,” pungkas Tony Bani.
Pantauan Koranntt.com, acara performance berjalan lancar dan meriah serta menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19(*)