Jakarta, KN – Apa yang menyebabkan banyak orang harus mencari pinjaman saat keuangannya terkendala? Lalu bagaimana jika sudah terjebak dalam permainan oknum di dalamnya?
Untuk menjawab hal tersebut, Juan Mahir M, CFP®, CRC® selaku perencana keuangan Finansialku menjelaskan bahwa ada dua alasan mengapa seseorang bisa mengalami kendala keuangan. Alasan pertama adalah kebutuhan sehari-hari dan alasan kedua adalah gaya hidup.
“Kalau karena kebutuhan hidup: Harus dianalisis dulu cash flownya, apakah karena income nya kurang tapi kebutuhannya lebih besar. Atau income nya cukup tapi tidak diatur dengan baik sehingga menyebabkan banyak kebocoran,” ujar Juan.
Sementara itu, kendala yang terjadi karena gaya hidup menyangkut psikologi keuangan. Banyak ditemui orang yang lebih mementingkan kebutuhan untuk gaya hidup karena ingin dipandang oleh orang lain dan tidak ketinggalan zaman. Padahal mungkin saja mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi gaya hidup tersebut.
“Sebenarnya yang kita bayar itu biaya hidup bukan gaya hidup. Terkadang memang lebih sering keuangan habis karena gaya hidup,” imbuh Juan.
Ketika kita mengalami kendala keuangan, langkah yang bisa dilakukan idealnya adalah menggunakan dana darurat. Dana darurat adalah dana yang disisihkan dari pendapatan kita yang khusus digunakan saat keadaan mendesak.
Namun, jika dana darurat sudah tidak ada lagi, meminjam uang bukanlah hal yang dilarang. Satu hal yang perlu diketahui adalah pinjaman dalam perencanaan keuangan itu harus diatur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin melakukan pinjaman, diantaranya:
Prioritaskan Pinjaman Untuk Kebutuhan Primer
Ketika kita meminjam uang, kita harus fokus pada kebutuhan kita bukan keinginan. Jangan sampai jiwa konsumtif kita ikut bertambah karena mendapatkan uang dari pinjaman. Lebih jauh lagi, kita juga harus mencatat keuangan secara detail dan mengatur cash flow agar tidak terjadi kebocoran.
Pastikan Kemampuan Cicilan
Ketika ingin meminjam uang, kita harus pastikan jumlah pinjaman dan bunga yang diberikan sesuai dengan kemampuan kita untuk melakukan cicilan. Secara sederhana diibaratkan oleh Juan seperti kartu kredit. “Ibaratnya gesek kartu kredit pastiin bulan depan bisa bayar,” kata Juan.
Pilih Pinjaman yang Legal
Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah lembaga atau perusahaan yang memberi pinjaman. Carilah lembaga pinjaman legal dan diawasi oleh OJK misalnya seperti perbankan. (Regine)