Kupang, KN – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengusulkan pembangunan free trade area atau area perdagangan bebas di wilayah perbatasan Timor Leste.
“Saya sudah komunikasikan dengan Kementerian Luar Negeri agar adanya “Free Trade Area” di area perbatasan antara Indonesia dan RDTL, karena untuk RDTL pastinya tidak ada kendala, sekarang tinggal pihak Kementerian,” kata Gubernur NTT saat menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara, Susila Brata di ruang kerja Gubernur, Senin 4 Oktober 2021.
Menurut Gubernur Viktor, Pulau Timor adalah Pulau yang hebat karena berbatasan langsung dengan Republic Demokratik Timor Leste (RDTL), dan memiliki empat bandara internasional yaitu Bandar Udara Internasional Panglima FALINTIL Kay Rala Xanana Gusmao di Suai, Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato di Dili, Bandar Udara Internasional Oe-Cusse Rota Da Sandalo di Oe-Cusse yang terletak di timor leste dan Bandar Udara Internasional El Tari di Kupang.
“Ini peluang percepatan pertumbuhan ekonomi Pulau Timor, karena tiga Bandara Internasional di wilayah RDTL memiliki kuota ekspor tapi tidak memiliki barang, sedangkan kita memiliki barang untuk di ekspor, prinsipnya saling menguntungkan, asalkan kita mesti sepakat sejak awal, agar komitmen negarawan kita, untuk tidak melegalkan perdagangan Senjata, Narkoba dan Terorisme di area tersebut,” tegas Gubernur VBL seperti dilansir dari Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara, Susila Brata menyampaikan terkait kolaborasi aktif dalam mendukung percepatan kemajuan NTT.
“Pak Gubernur, terimakasih atas kolaborasi yang dibangun bersama tim kami, tentunya kehadiran kami di NTT untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat NTT,” ungkap Brata. (*)