Kupang, KN- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta kepada pemuka agama, agar gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga mampu menjadi pusat pengembangan bagi pendidikan.
“Gereja juga harus jadi pusat belajar. Bukan hanya untuk belajar ilmu tetuhanan, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya,” kata Gubernur VBL saat beraudiensi dengan Majelis Jemaat Baith El Oelanisa, Baumata Timur Klasis Kupang Tengah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, Senin (5/6) di Ruang Kerja Gubernur.
Dia menjelaskan, gereja harus menjadi pusat informasi dan pembelajaran jarak jauh, karena Pemerintah Pusat melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika tengah gencar memperluas jaringan internet dan telekomunikasi melalui pendirian berbagai BTS di seluruh pelosok NTT.
“Gereja dapat memanfaatkan peluang ini dengan menggunakan gedung gereja untuk pembelajaran jarak jauh bagi para siswa dan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan,” jelas Gubernur VBL.
Terkait permintaan para majelis jemaat untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru, Gubernur mengharapkan agar kegiatan tersebut dilaksanakan setelah grafik covid di NTT melandai.
“Sekarang ini angka covid-19 di NTT sebagaimana nasional sedang meningkat. Kita harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara ini bisa dijadwalkan ulang setelah angka covid menurun,” harap Gubernur.
Sementara Pendeta Petronela Lylho dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pembangunan gereja baru mulai dirintis karena gereja lama yang dibangun pada 28 Agustus 1955 mengalami kerusakan parah setelah dihantam badai siklon tropis seroja.
“Tentang kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gereja akan disesuaikan dengan anjuran dan jadwal dari bapa Gubernur karena umat kami di sana berharap bapa Gubernur berkenan hadir pada kegiatan ini, ” pungkas Pendeta Petronela Lylho
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Staf Khusus Gubernur, Pius Rengka, Plt. Kepala Biro Pemerintahan, Rita Wuisan dan perwakilan majelis jemaat Baith El Oelanisa. (*)