Ende, KN – Seorang pasien yang meninggal dunia karena terpapar Corona Virus Disease (COVID) 19, di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Ende, Nusa Tenggara Timur dimakamkan tanpa menggunakan standar protokol kesehatan yang memadai.
Pasien berinisial LL (63) tersebut hanya digotong oleh dua orang sukarelawan dan salah satu keluarga yang tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri.
Kepala Puskesmas Detukeli, Serafinus Sage via telefon seluler kepada sejumlah wartawan, Jumat 25 Juni 2021 membenarkan video yang beredar di media sosial tersebut.
“Iya benar, itu kejadian pada proses pemulasaran jenazah korban yang meninggal dunia kemarin. Korban LL meninggal dunia karena Covid-19,” jelas Serafinus Sage.
Dia menjelaskan, korban terpaksa digotong untuk pemulasaran menggunakan terpal, karena ketiadaan kantong mayat.
Selain itu, para petugas yang menggotong tersebut bukan petugas medis yang terlatih, melainkan sukarelawan yang belum dibekali dengan pelatihan khusus terkait penaganan Covid-19.
“Korban LL diketahui berkontak erat dengan salah satu pasien positif, yang sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ende. Kontak erat terjadi pada saat acara adat pengerjaan makam,” terangnya.
Untuk sementara dari hasil pemeriksaan, ada enam orang petugas medis dan dua belas orang lainnya yang dinyatakan positif, setelah dilakukan swab antigen.
“Saya berharap dengan ada kejadian kemarin, masyarakat untuk menaati protokol kesehatan, dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab terkait kejadian tersebut,” ungkap Serafinus.
Dia juga berharap agar tim satuan tugas Kabupaten Ende bisa melati para sukarelawan yang ada di desa-desa sehingga mereka bisa tahu bagaimana cara penanganan jenazah Covid-19. (*)