Air PDAM Tirta Komodo Macet, Pelanggan Mengaku Hanya Dapat Angin

Ilustrasi

Ruteng, KN – Sebagian masyarakat kampung Mendo, Desa Golo Mendo, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, mengengeluh soal macetnya air bersih yang dikelolah oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Komodo Ruteng.

Mereka mengaku mendapat air hanya sesaat setelah membayar iuran air minum. Namun setelah itu, mereka tidak mendapatkan air, bahkan hanya angin yang keluar dari pipa di rumah mereka masing-masing.

Seorang pelanggan berinisial GHK mengaku bahwa kondisi air di Desa Golo Mendo selama tahun 2021 tidak lancar. Bahkan beberapa minggu terakhir tidak jalan sama sekali.

“Selama Tahun 2021 air tidak lancar bahkan sudah beberapa minggu terakhir air tidak jalan sama sekali,” tulisnya kepada Korantt.com pada Selasa 15 Juni 2021 malam melalui pesan singkat WhasApp.

Menurutnya, kondisi tersebut semakin parah, karena petugas PAM Kecamatan yang bertugas di Desa Golo Mendo tidak memantau air di wilayah tersebut.

“Kewajiban bulanan kami tetap bayar, bahkan denda sekalipun kami bayar. Tetapi yang kami dapat hanya angin dari pipa yang disalurkan oleh PAM, bukan air,” ujar GHK.

“Saya hanya kasihan dengan keadaan ekonomi masyarakat. Mereka boleh berhutang untuk membayar PAM, tetapi petugas hanya masa bodoh. Kami juga hanya pasrah terhadap PAM. Kalau pun jam 12 malam baru (air,red) jalan, ya terpaksa kami tungggu,” sambungnya lagi.

BACA JUGA:  Fransiskus Koyu Terpilih Jadi Ketua Peradi Ruteng Periode 2022-2027

Sebagai masyarakat kecil, kata GHK, dirinya sangat membutuhkan air untuk keperluan anak-anaknya pergi ke sekolah, dan demi mencukupi kebutuhan makan dan minum di dalam keluarga.

“Ini keluhan kami dari warga masyarakat Desa Golo Mendo, kami merasa bahwa kami ini seperti dijajah oleh PAM yang ada di Desa. Kejadian sudah berulang-ulang kali terjadi, dan kami merasa tidak diperhatikan oleh mereka,” jelasnya.

GHK berharap agar pihak petugas dari PDAM Tirta Komodo bisa melakukan pengontrolan rutin soal air minum yang disalurkan kepada masyarakat.

“Harapan kami agar pegawai PAM tidak hanya duduk diam di kantor pusat, tetapi mereka harus bisa melaksanakan kegiatan kontrol keliling. Kalau boleh 3 kali dalam seminggu, sehingga keluhan dari masyarakat mereka bisa dengar, dan melihat langsung kondisi di lapangan,” tuturnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Koranntt.com belum berhasil mengonfirmasi Dirut Perumda Tirta Komodo. (*)