Minggu Palma, Yesus Disambut sebagai Raja di Kota Yerusalem

Minggu Palma Yesus Disambut sebagai Raja di Kota Yerusalem
Minggu Palma / Instagram / @kathedralsurabaya

Koranntt.com – Hari ini tanggal 28 Maret 2021, umat Gereja Katolik merayakan Minggu Palma sebagai peristiwa mengenang Yesus yang memasuki Kota Yerusalem.

Minggu Palma juga dirayakan sebagai awal pekan suci untuk mengenang kesengsaraan Yesus hingga wafat di Kayu Salib dan Bangkit pada hari Paskah.

Dalam situasi pandemi, suasana menjelang pekan suci juga tampak adem. Meski demikian, umat Katolik tetap merayakan dan menghayati arti Minggu Palma.

Di Nusa Tenggara Timur, beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun pada pekan suci terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Sebut saja perayaan Semana Santa di Larantuka, Flores Timur yang sudah dua tahun berturut-turut pun ditiadakan.

Dikutip dari Katoliknews.com, perayaan Minggu Palma merujuk pada peristiwa yang dicatat dalam keempat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.

Saat Minggu Palma, umat memegang daun Palma di tangan sambil mengeluk-elukan Yesus sebagai Raja. Mereka menaruh daun Palma di jalan untuk menyambut Yesus.

BACA JUGA:  Umbu Rudy Kabunang Bertemu Jerry Manafe, Jalan Damai Kemelut Agape Siap Ditempuh

Satu-satunya Injil yang menyebut pemakaian daun Palma adalah Yohanes 12:13. Di sana tertulis “Mereka (orang banyak) mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru: Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”

Arti dari daun palma itu menjadi jelas dari konteks ceritanya, yaitu peristiwa Yesus dielu-elukan, disoraki, disalami sebagai raja, yang datang dalam nama Tuhan untuk membawa damai.

Maka daun palma yang dilambai-lambaikan merupakan tanda pujian dan kemuliaan, kemenangan dan damai. 

Dalam Gereja Katolik, sebelum dibagikan kepada umat saat perayaan Minggu Palma, daun Palma terlebih dahulu diberkati oleh Imam.

Daun yang digunakan pun, tak hanya Palma. Beberapa negara yang tak memiliki Palma menggunakan tanaman lokal seperti bunga dan ranting pohon.

Daun Palma yang telah telah diberkati dan dibagikan, biasanya dibawa pulang oleh umat ke rumah, sebagai tanda atau simbol persiapan menyambut Hari Raya Paskah.*

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS