Ende  

Korban Sriwijaya Air Asal Ende Belum Teridentifikasi

Proses evakuasi jenazah Sriwijaya Air

Ende, Koranntt.com – Kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, di Kepulauan Seribu pada Sabtu, (09/01/2021) meninggalkan luka yang mendalam bagi pihak keluarga korban.

Pesawat tujuan Jakarta-Pontianak tersebut memuat 62 orang penumpang dan 2 orang diantaranya adalah warga Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) atas nama, Teofilus Lau Ura Dari dan Sevia Daro.

Keluarga korban pun langsung terbang ke Jakarta pada Jumat (16/1/2021), guna menguji Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) untuk proses identifikasi, dan memastikan kesesuaian bagian tubuh korban.

“Kami ketika tiba di Jakarta, sore pukul 15.00 waktu setempat. Kedua keluarga korban langsung diambil DNA nya oleh pihak yang berwenang,” ujar juru bicara keluarga kornan, Gabriel Dalla Ema, melalui sambungan telfon dari Jakarta, kepada Koranntt.com, Selasa (20/01/2020).

Ia menjelaskan, untuk korban Teofilus Lau Ura Dari, sampel DNA diambil dari Ibunya, sedangkan Sevia Daro menggunakan DNA ayahnya. Pengambilan sampel DNA dilakukan di dua tempat yang berbeda.

BACA JUGA:  Jelang Muswil VI PKB NTT, Gemasaba: Alo Ladi Figur Muda Potensial

“Sampai saat ini, kami masih menunggu hasilnya. Tadi pagi saya di WhatsApp (WA) oleh dokter forensik bahwa hasilnya belum rampung semua, sehingga keluarga diminta untuk bersabar. Namun perlu saya jelaskan bahwa sampai saat ini kami keluarga belum mendapat informasi lanjutan terkait hasilnya,” terang Gebi Dalla Ema.

Ia melanjutkan, pihak keluarga korban juga telah diambil keteranganya oleh Polisi guna mengklarifikasi terkait administrasi dan hubungan dengan kedua korban.

Terkait dengan ganti rugi dari pihak maskapai, Gebi mengungkapkan, sampai saat ini belum ada komunikasi sama sekali dari pihak terkait. Namun untuk biaya tranportasi dari Ende menuju ke Jakarta serta akomodasi selama berada disana, semuanya ditanggung oleh manajemen Sriwijaya Air.

“Bagi kami keluarga, yang terpenting jika sudah cocok hasil identifikasi DNA korban dengan kedua orang tuanya, jenazah korban kami pulangkan, untuk dikuburkan dikampung halaman,” tandas mantan aktivis PMKRI ini. (TR/AB/KN).