Kupang, KN– Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Republik Indonesia, Dr. (HC) Drs. A. Muhaimin Iskandar dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, Rabu (1/10/2025).
Kunjungan tersebut dalam rangka kegiatan Koordinasi Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Provinsi NTT yang digelar di Sentra Efata, Kabupaten Kupang. Hadir pula dalam kegiatan ini Bupati Kupang, Yosef Lede, dan Wali Kota Kupang, Christian Widodo.
Dalam arahannya, Menko PM Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya akses pendidikan sebagai langkah strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan, khususnya melalui program Sekolah Rakyat.
“Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo, yang ingin memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujar Muhaimin.
Ia menambahkan, program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di sekolah negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
Usai memberikan arahan, Menko PM bersama Gubernur NTT, Bupati, dan Wali Kota Kupang melakukan peninjauan pembangunan Asrama Putri dan Ruang Kelas di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang.
Menko PM menyampaikan apresiasi kepada sekolah tersebut atas komitmennya dalam menyeleksi peserta didik dari keluarga miskin secara tepat sasaran.
Muhaimin juga menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah mengoptimalkan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang menitikberatkan pada tiga strategi utama: pertama, pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat, melalui bantuan sosial, subsidi pangan, serta layanan pendidikan dan kesehatan gratis.
Kedua, peningkatan Pendapatan, lewat program padat karya, pemberdayaan ekonomi desa, dukungan bagi UMKM, dan penciptaan lapangan kerja.
Ketiga, penghapusan Kantong Kemiskinan, melalui pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan layanan dasar di wilayah-wilayah miskin ekstrem.
Menanggapi arahan tersebut, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa Pemprov NTT terus berkomitmen mendukung program-program nasional dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Kami menjalankan program seperti Sekolah Rakyat, cek kesehatan gratis, pembangunan rumah layak huni, serta mendorong sektor pangan, pertanian, peternakan, dan energi secara aktif,” kata Gubernur Melki.
Ia menyebut, angka kemiskinan di NTT telah mengalami penurunan signifikan.
“Saat ini, kemiskinan di NTT berada di bawah angka 19% dan terus menurun. Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini bahkan mencapai 5,44%, lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujarnya.
Gubernur Melki juga mengumumkan bahwa pada tahun 2026, Pemprov NTT menargetkan pembangunan 35 ribu unit rumah layak huni melalui program bedah rumah yang dibiayai secara gotong royong.
“Program ini akan didanai dari anggaran provinsi, kabupaten/kota, serta dana desa dan kelurahan. Ini bentuk nyata kolaborasi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di NTT,” jelasnya.
Selain itu, Gubernur juga menyatakan rencana pembangunan Sekolah Rakyat di berbagai kabupaten lain di NTT sebagai bentuk pemerataan akses pendidikan.
Mengakhiri kunjungan kerja di Kupang, Menko PM bersama Gubernur NTT dan jajaran turut meninjau sarana pendukung Program MBG (Menuju Bebas Gizi Buruk) yang dikelola oleh Yayasan Sinar Mentari Sejati, berlokasi di Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur. (*/ab)

