Terancam Gagal Panen, Petani di Mabar Minta Pertolongan Pemerintah

Petani di Manggarai Barat / Volta

Mangarai Barat, KN – Kurangnya ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Manggarai Barat, masih menjadi perbincangan hangat sejumlah petani di Desa Rego, Desa Watu Manggar dan Desa Kombo Selatan.

Mereka mengeluhkan keterlambatan pendistribusian pupuk bersubsidi, yang berakibat pada terhambatnya proses pertumbuhan tanaman padi mereka.

Kelangkaan pupuk tersebut bukan hanya terjadi pada pupuk bersubsidi saja, melainkan terjadi juga pada pupuk non subsidi.

Petani asal Dusun Sangka, Jhon Beda, kepada KoranNTT.com belum lama ini mengatakan, tahun ini dia bersama seluruh petani di Desa Watu Manggar terancam gagal panen.

Hal itu disebabkan karena pendistribusian pupuk di kalangan petani tidak sesuai dengan waktu yang di butuhkan.

“Pupuk tahun ini, sampai di tangan petani pada saat tanaman padi sudah berumur 3 minggu, bahkan hingga 1 bulan dari masa tanam,” ujar Jhon Beda kepada wartawan.

Hal ini juga dibenarkan oleh petani asal Dusun Londang, Januarius Jemali. Menurut dia, tanaman padi di sawah miliknya dan keluarga seluas 4 Ha terancam gagal panen, akibat keterlambatan pendistribusian pupuk tersebut.

“Saat tanaman padi berumur 3 minggu, pupuk bersubsidi baru didistribusi dari pemerintah. Sementara kami tidak punya cukup uang untuk membeli pupuk non subsidi,” ucap Jemali.

Menurutnya, kelangkaan yang terjadi bukan hanya pada pupuk bersubsidi saja, namun juga terjadi pada pupuk non subsidi.

“Ada yang lain mau berkorban untuk beli pupuk non subsidi saja, biar mahal tidak apa-apa, tapi mereka bilang juga susah dapatnya,” ujarnya.

Para petani di Desa Watu Manggar ini berharap, agar Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dapat melihat kondisi tersebut, sehingga pendistribusian pupuk ke depanya harus sesuai dengan waktu yang di butuhkan para petani.

BACA JUGA:  Perilaku Masyarakat Lokal Berpotensi Jadi Batu Sandungan WSP Labuan Bajo

Sementara itu Monika yang berprofesi sebagai petani di Dusun Lampo, Desa Kombo Selatan, Kecamatan Pacar, Kapaten Manggarai Barat menyampaikan hal serupa, terkait kelangkaan pupuk.

Dia menceritakan, hingga tanaman padinya berumur 1,5 bulan, pupuk tersebut belum ia dapatkan. Akibatnya, tanaman padi di sawah seluas 1 Ha miliknya terancam gagal panen.

“Susah mendapatkan pupuk. Semoga pemerintah membantu saya, karena pada musim ini memang saya sudah gagal dalam panen,” ujar Monika.

Sementara itu, Borgias Satiman, Penyuluh Pertanian Desa Kombo Selatan, membenarkan kondisi yang dialami para petani tersebut.

Dia menyampaikan di tahun ini, para petani di wilayahnya terancam gagal panen karena pada fase awal penanaman padi mereka  belum diberikan pupuk.

“Sehingga unsur hara pada tanaman padi tidak tercukupi dan berdampak pada terhambatnya proses pertumbuhan dan perkembangan anakan padi,” jelas Satiman.

Dia mengaku sudah melakukan upaya dengan melaporkaanya kepada Dinas Pertanian Kabupaten Mangarai Barat.

“Selama ini, terutama di musim tanam ini, pupuk itu tidak ada, baik di pengecer yang ada di Macang Pacar dan pacar ini. Kami sudah sampaikan sebagai laporan rutin bulanan,” jelas dia.

“Jadi setiap kali ada masalah yang kami hadapi itu kami sampaikan dalam bentuk laporaan tertulis kepada Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat,” tambah Satiman.*