Pendataan Lahan Pengembangan PLTP Ulumbu Poco Leok Rampung Pekan Depan

Pengukuran dan pendataan lahan untuk pengembangan PLTP Ulumbu Poco Leok. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Pengembangan PLTP Ulumbu-Poco Leok di Kabupaten Manggarai terus menunjukan progres yang menjanjikan.

Kepala BPN Manggarai, Siswo Hariyono menyebut, proses pengukuran serta pengumpulan data pengadaan tanah pengembangan PLTP Ulumbu-Poco Leok segera rampung pekan depan.

Menurutnya, proyek pengadaan tanah pengembangan PLTP Ulumbu pada unit 5–6 berkapasitas 2×20 Megawatt (MW) di Poco Leok, kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, tersebar di wellpad D, E, F dan G.

Keempat Wellpad tersebut diantaranya; wellpad D berlokasi di desa Mocok gendang Lungar, Wellpad E berlokasi di desa Lungar, gendang Lelak dan Leda, wellpad F berlokasi di desa Lungar gendang Mesir dan wellpad G berlokasi di desa Wewo gendang Wewo.

Proses pengukuran serta pengumpulan data jelas Siwo telah berlangsung selama 2 minggu, di wellpad D, E, dan G. Sedangkan untuk wellpad F sebutnya akan dilanjutkan pekan depan.

Dalam targetnya, proses pengukuran serta pengumpulan data pada lokasi wellpad F akan berlangsung selam tiga hari kerja.

“Dari 4 wellpad yang telah dilakukan pengukuran, tinggal satu wellpad yang belum rampung. Besok Senin akan lanjut pengukuran di wellpad F,” ungkapnya kepada wartawan, pada Sabtu 24 Juni 2023.

Selama proses pengukuran, ucap Siswo, tidak ada kendala yang dihadapi petugas BPN, sebab seluruh pemilik lahan hadir dan menyaksikan langsung seluruh prosesnya.

“Lokasi lahan pengembangan PLTP di Poco Leok, milik perseorangan makanya nggak makan waktu terlalu lama,” ujar Siswo.

BACA JUGA:  Sejumlah Anggota DPRD NTT Terjebak di Ruas Jalan Labuan Bajo-Kedindi Reo

Dalam proses pengukuran dan inventarisasi, serta identifikasi, pihaknya secara bersamaan melibatkan satgas A (peta bidang) dan satgas B (daftar nominative).

“Satgas A itu fokus pada pengukuran luas lahan sedangkan Satgas B pengambilan data misalnya melakukan identifikasi dan inventarisasi, apa saja yang ada diatas tanah tersebut,” sebut Siswo.

Siswo menambahkan, ketika semua proses pengukuran dan identifikasi rampung, selanjutnya BPN akan mengumumkan hasilnya secara terbuka kepada pemilik lahan.

“Hasil kerja BPN nantinya akan mengumumkan ke publik, khususnya para pemilik lahan,” ujarnya.

Hasil pendataan tim kerja BPN akan disampaikan secara terbuka kepada publik khususnya pemilik lahan.

“Jangan sampai ada pemilik lahan yang merasa dirugikan. Nanti mereka melihat langsung data-data ini terkait luas lahannya berapa serta terdiri apa saja diatas tanahnya. Pasti terbuka kok,” ucap Siswo.

General Manager (GM) PT PLN UIP Nusra, Abdul Nahwan, menuturkan langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 2×20 MW ini sangat strategis dan penting.

“Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat tidak hanya Kabupaten Manggarai tetapi juga untuk kabupaten lainnya di Pulau Flores,” jelas Abdul Nahwan. (*)