Unika Ruteng Gelar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa

Tema yang diusung dalam pelatihan kali ini adalah "Penguatan Kapasitas Berorganisasi, Kepemimpinan dan Keterampilan Mendesain Program”.

Unika Ruteng Gelar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa
Unika Ruteng Gelar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, menggelar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM), di Aula Rosmalen Unika Ruteng, Kamis 16 Juni 2022.

Tema yang diusung dalam pelatihan kali ini adalah “Penguatan Kapasitas Berorganisasi, Kepemimpinan dan Keterampilan Mendesain Program”.

Kegiatan yang diselenggarakan bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi para mahasiswa, agar menjadi pemimpin dan manajer yang handal dikemudian hari, dalam menjalankan tugasnya secara baik, efektif dan profesional.

Kaprodi Pendidikan Teologi Unika Ruteng, Pater Oswaldus Bule, dalam sambutan mengatakan, kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) sangat penting dilakukan, untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dasar mahasiswa dalam bidang manajemen.

Menurutnya, Program Studi (Prodi) Pendidikan Teologi Unika St. Paulus Ruteng saat ini belum berada pada kondisi yang ideal. Demikian pula para mahasiswa, yang belum memiliki ketrampilan manajemen yang mumpuni.

Ia menjelaskan, manajemen mutu harus dibuktikan dengan penerapan prosedur penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, peningkatan (PPEPP), prosedur PDCA (Plan, Do, Check, Act) atau prosedur PODC (planing, organizing, directing, dan controlling).

“Kita belum sepenuhnya memahami langkah itu, sehingga belum bisa menerapkannya secarah utuh, efisien dan efektif,” ujar Pater Oswaldus Bule.

Dr. Frans Sawan, M. Pd, selaku pembicara pertama, dalam presentasinya mengatakan, semua orang tentu berada pada level kepemiminan tertentu, yang harus dimengerti sebagai kemampuan untuk mendapatkan pengaruh.

“Sebab, kalau ingin menjadi seorang pemimpin besar, maka kita harus memiliki dua hal. Yakni visi dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain,” terangnya.

Menurut Frans Sawan, kepemimpinan berkembang dan dibagi dalam beberapa level. pertama, posisi, dimana seseorang diikuti karena memiliki jabatan tertentu, kedua relasi, seseorang diikuti karena ketertarikan tertentu, ketiga, hasil, seseorang diikuti karena sudah membuktikan apa yang sudah dikatakannya.

BACA JUGA:  Kasus Hilangnya 8 Unit Gardu, Manager PLN Ruteng Diperiksa Polisi

Selain itu kemampuan mengembangkan yang lain, dimana seseorang diikuti karena bisa membesarkan orang lain menjadi pemimpin, dan kelima integritas diri, dimana seseorang diikuti karena kualitas diri yang baik.

“Dari beberapa model ini, relasi tetap menjadi fondasi penting dalam kepemimpinan. Sebagai orang kristen, spiritualitas yang harus menjiwai kepemimpinan kita adalah cara hidup Yesus sendiri. Ia rela menjadi pelayan-hamba bagi semua,” jelasnya.

RD Beben Gaguk selaku pembicara kedua, mengatakan, pola manajemen yang baik dan efektif harus berdasarkan tiga hal, diantaranya perencanaan, monitoring dan evaluasi.

Selain itu, Beben Guguk menjelaskan tentang outcome, output/program kegiatan dan indikator ketercapaian outcome serta output harus dimilliki secara baik.

Dia menerangkan, kadang terlaksananya program sangat minim bukan karena perencanaan yang kurang bagus atau matang. Tetapi tidak adanya monitoring. Karena monitoring sangat penting untuk mengarahkan seluruh rencana program kerja yang sudah dibuat.

“Tetapi persoalan paling dasar adalah orang tidak memahami apa itu program dan bagaimana merumuskan program yang baik. Orang menyamakan saja program dan kegiatan. Program yang baik harus berangkat dari analisis masalah dan kebutuhan,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswi Unika St. Paulus Ruteng, Achi Sarni, mengapresiasi terlaksananya kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM).

“Saya sangat senang karena kegiatan ini menjadi bekal bagi saya sebagai calon pemimpin untuk memahami prinsip-prinsip dasar kepemimpinan kristiania dan mengembangkan sebuah organisasi dengan tata kelola atau manajemen yang baik dan efektif,” tandasnya.

Untuk diketahui, para mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan LKMM. Mereka tampak senang, karena mendapat pengetahuan dan ketarampilan baru tentang kepemimpinan dan cara mendesain program. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS