Kupang, KN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-23, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) NTT menggelar talkshow bertajuk “Perempuan NTT Terlindungi dari Ancaman Negatif Media Digital.”
Kegiatan ini akan berlangsung di Gedung DPD I Partai Golkar NTT Minggu, 25 Mei 2025, dan diprediksi akan dipadati puluhan perempuan muda dari berbagai kalangan.
Acara yang digagas KPPG NTT ini bertujuan menggugah kesadaran publik terhadap tingginya kekerasan seksual yang mengintai perempuan, khususnya di ranah digital.
Ketua Panitia HUT ke-23 KPPG, Fransiska Sin Fernandez, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk refleksi atas tema nasional tahun ini, “Perempuan Golkar Bergerak, Indonesia Maju.”
“Tema nasional itu kami olah dengan sentuhan lokal, menyuarakan keresahan terhadap kekerasan berbasis gender online yang makin meningkat, terutama di media sosial,” ujar Fernandez pada Sabtu (24/5/2025).
Data dari Komnas Perempuan mencatat peningkatan signifikan kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) dalam dua tahun terakhir. NTT dinilai rentan karena tingkat literasi digital yang belum merata, membuat perempuan dan remaja lebih mudah menjadi korban eksploitasi dan perundungan daring.
Talkshow ini akan dibagi dalam dua sesi berdurasi total tiga jam, menghadirkan narasumber dari Polda NTT (divisi cyber crime), psikolog, akademisi komunikasi digital, dan aktivis dari Rumah Perempuan Kupang. Pesertanya meliputi organisasi perempuan, mahasiswa, pelajar SMA, dan lintas partai politik.
Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT, Libby Sinlaeloe, menegaskan pentingnya kesadaran hukum dan etika dalam menghadapi tantangan digital.
“Tantangan kita bukan hanya teknologi, tapi kurangnya kesadaran hukum dan etika dalam berinteraksi di ruang digital,” kata pegiat anti kekerasan Perempuan dan anak di NTT itu.
Tak hanya menjadi ruang diskusi, forum ini juga menghasilkan komitmen nyata. Di akhir acara, peserta akan menandatangani pernyataan menolak segala bentuk kekerasan seksual, terutama di media digital.
“KPPG NTT berharap, dari forum ini lahir gerakan advokasi literasi digital dari perempuan untuk Perempuan,” katanya.
Aktivis perempuan Golkar NTT, Debby Angkas, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar seremoni. “Ini isu lintas partai, lintas usia. Perempuan harus saling menguatkan,” ujar Debby.
Selain kader Golkar, hadir pula perwakilan dari Gerindra, PAN, Demokrat, PDI Perjuangan, PSI, serta organisasi kepemudaan seperti GMNI, HMI, dan pelajar dari SMA/SMK di Kupang. (llt/ab)