Kupang, KN – Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) berlangsung meriah di Ballroom Milenium.
Acara yang digelar oleh KPU NTT ini menyedot perhatian dengan penampilan unik pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni).
Melki-Johni mencuri perhatian saat tampil dengan pakaian adat khas Amarasi, Kabupaten Kupang, yang dipadu dengan selendang dan topi tradisional dari Kabupaten Ende dan Alor.
Kombinasi busana adat ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya NTT, tetapi juga mencerminkan semangat kolaborasi dan keberagaman yang mereka usung dalam kampanye.
Tak kalah menarik, pasangan calon lainnya, Ansi Lema-Jane Natalia dan Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu, tampil serasi dengan balutan busana serba putih dan celana hitam.
Pilihan busana yang sederhana namun elegan ini memberikan kesan kuat, siap untuk membahas isu-isu penting bagi masyarakat NTT.
Debat perdana ini menjadi sorotan dengan kehadiran ratusan pendukung masing-masing pasangan calon yang memadati lokasi.
Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga debat yang santun dan beretika, demi memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.
Pertarungan gagasan dan visi-misi para calon Gubernur dan Wakil Gubernur semakin menarik untuk diikuti, karena setiap pasangan berupaya untuk menampilkan yang terbaik dan merebut hati rakyat NTT.
Debat ini menjadi ajang pembuktian, siapa yang mampu membawa NTT ke arah yang lebih baik.
Dengan tampilan busana yang penuh makna dan pesan kebersamaan, Melki-Johni membuka babak baru dalam kampanye pemilihan ini. Akankah pakaian adat kolaborasi ini menjadi simbol kemenangan mereka?. (*/tim)