Bisnis  

Setor Deviden Rp200,3 Miliar, Bank NTT Penyumbang PAD Terbesar di NTT

Bank NTT menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang jadi penyumbang PAD atau Pendapatan Asli Daerah terbesar di NTT, di tengah situasi yang sulit.

Kantor pusat Bank NTT

Kupang, KN – PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyetor deviden sebesar Rp200,3 Miliar kepada pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTT.

Dengan nilai tersebut, maka Bank NTT menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang jadi penyumbang PAD atau Pendapatan Asli Daerah terbesar di NTT, di tengah situasi yang sulit.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, semua deviden telah dikembalikan 100% kepada para pemegang saham. Dari total deviden,12% akan digunakan sebagai cadangan.

“Di masa-masa yang sulit bagi semua pemerintah daerah, deviden Bank NTT mengalami kenaikan sebesar Rp84 Miliar, yang terdistribusi dalam pembagian deviden, yang semula Rp114 Miliar, naik menjadi Rp200,3 Miliar,” ujar Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho kepada wartawan, Senin 20 Maret 2023.

Ia menegaskan, capaian Bank NTT saat ini berkat dukungan dari semua pihak, terutama para pemegang saham.

BACA JUGA:  Bank NTT Siapkan Layanan Pengaduan 24 Jam, Nasabah Tak Perlu Risau

“Sehingga kita menjadi makin percaya diri, making tangguh, kuat dan hebat menghadapi tantangan yang ada,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Kupang Korinus Masneno sebagai salah satu pemegang saham mengakui, setiap tahun pihaknya selalu menerima deviden dari Bank NTT sesuai besaran saham.

Karena itu, pihaknya terus mendukung Bank NTT dan pengurusnya, karena Bank NTT merupakan andalan utama masyarakat Kabupaten Kupang untuk mengakses modal UMKM.

“Kita sebagai pemegang saham, kita telah mempercayakan pengelolaan Bank NTT kepada Direktur Utama dan jajaran,” jelasnya kepada wartawan.

Terkait peran Bank NTT mendukung program pemerintah daerah, Bupati Kupang mengakui bahwa sejauh ini Bank NTT telah banyak membantu masyarakat Kabupaten Kupang.

“Termasuk TJPS, penekanan Stunting, pelaksanaan 5 program pokok kita Revolusi 5P baik itu pertanian, peternakan, kredit bagi UMKM, para nelayan, termasuk kredit untuk para pengusaha tambak garam,” pungkasnya. (*)