Opini  

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Metode PBL

Oleh: Geovanina Givens Da Silva

Geovanina Givens Da Silva (Foto: Dok. Koranntt.com)

Nama saya Geovanina Givens Da Silva. Saya adalah guru SMP Buoyant Montessori School Kupang. Kali ini saya mau berbagai tentang persoalan yang saya temukan selama melaksanakan Best Practice selama empat cycle di Teaching Practice sebagai mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022. Buoyant Montessori School adalah salah satu sekolah di Kota Kupang yang menerapkan sistem pembelajaran bilingual, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Siswa dan siswi di sekolah ini dibekali selain ilmu pengetahuan, juga memiliki sopan santun dan budi pekerti. Persoalan moral anak bangsa yang kian tergerus oleh jaman merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh Buoyant Montessori School. Sekolah ini memiliki cita-cita luhur yakni mencetak generasi muda yang unggul bukan hanya dalam pengetahuan, tapi juga unggul dalam menerapkan nilai-nilai moral kehidupan.

Menjadi seorang guru di Buoyant Montessori School memiliki tantangan tersendiri. Banyak persoalan yang saya hadapi saat proses pembelajaran. Masalah-masalah yang sering saya hadapi antara lain: motivasi belajar sebagian peserta didik masih rendah, kurangnya inovasi dalam sistem pembelajaran, kurangnya pemahaman Grammar Bahasa Inggris, dan kosa kata bahasa Inggris masih terbatas.

Dunia di era 4.0 menuntut kita untuk terus berinovasi untuk menghadapi tantangan jaman. Sektor pendidikan pun berubah sangat cepat dan berkembang sesuai tuntutan jaman. Sebagai seorang guru yang sangat suka menghadapi tantangan, saya dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi cerdas dalam pembelajaran. Sekolah SMP Buoyant Montessori School yang letaknya berada di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah salah satu sekolah modern yang menerapkan sistem pembelajaran bilingual. Di sekolah, siswa dan siswi maupun guru menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Keunggulan ini lantas menuntut saya sebagai seorang guru untuk terus melakukan inovasi dan transformasi pembelajaran dari pola tradisional ke pola modern.

Pola pembelajaran modern adalah sebuah sistem pembelajaran yang efektif, efisien dan bermanfaat bagi siswa. Sistem pembelajaran modern merupakan salah satu wujud sistem pembelajaran, di mana semua proses pembelajaran yang dulunya berpusat pada guru, kini berubah dan semuanya berpusat pada siswa. Siswa tidak lagi menjadi objek pembelajaran, tetapi juga menjadi subjek pembelajaran. Mereka dibebaskan untuk mencari dan menemukan berbagai referensi pengetahuan menggunakan media-media belajar yang telah tersedia.

SMP Buoyant Montessori School didirikan pada tahun 2019. Tujuan sekolah ini didirikan adalah untuk menjalankan salah satu amanat Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya misi ini sejalan dengan proses pembelajaran yang dianut. Kami menggunakan sistem dan sarana pembelajaran yang modern. Itulah mengapa, menurut saya, praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan, karena pada dasarnya, pola pembelajaran yang saya terapkan sedikit berbeda dengan teman-teman guru di sekolah umum. Praktik ini juga sekaligus menjadi referensi tambahan bagi teman-teman guru untuk lebih rajin berinovasi dalam sistem pembelajaran, karena inovasi pembelajaran sangat erat kaitannya dengan bagaimana meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Siswa akan sangat serius mengikuti pembelajaran, jika kita menerapkan pola pembelajaran yang sesuai dengan kemauan mereka, sehingga ini akan menjadi pemicu mereka untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Karena itu, beberapa solusi konkrit yang dapat saya lakukan untuk persoalan di atas antara lain; guru memberikan motivasi belajar kepada siswa, agar mereka sadar betapa pentingnya topik yang mereka pelajari, guru menyiapkan games sebagai sarana untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, guru menerapkan model pembelajaran yang tidak guru sentris, tapi lebih banyak melibatkan siswa dalam menggali, menemukan, dan menyelesaikan setiap topik pembelajaran, guru menggunakan contoh pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan nyata, guru meminta siswa menyelesaikan pertanyaan tentang sebuah topik dalam kelompok untuk membangun semangat kolaborasi antar siswa, dan guru meminta siswa untuk mempresentasikan ide dan gagasan di depan siswa yang lain, guna menumbuhkan rasa percaya diri.

Masalah Rendahnya Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan pengalaman belajar yang saya lakukan selama ini, persoalan utama yang saya alami adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik. Penyebab utama rendahnya motivasi belajar siswa adalah kurangnya instrumen belajar yang disiapkan untuk mengarahkan siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, sarana dan prasarana pembelajaran yang masih minim dan guru menyajikan model pembelajaran yang konvensional atau guru sentris.

Sejumlah masalah di atas merupakan pemicu dari rendahnya motivasi belajar siswa. Tantangan utama yang saya hadapi adalah peserta didik sering bermain dengan teman di kelas dan tidak memperhatikan penjelasan guru, guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang membosankan bagi peserta didik, peserta didik kurang aktif karena minimnya pemahaman tentang keuntungan mempelajari sebuah topik pembelajaran, kurangnya dukungan dari peserta didik lain untuk menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas.

BACA JUGA:  Resiko Pernikahan Dini

Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini adalah siswa dan siswi kelas 1 SMP Buoyant Montessori School. Kegiatan ini juga melibatkan beberapa teman guru yang membantu menyiapkan instrumen belajar seperti infokus untuk video pembelajaran. Juga teman guru yang merekam video, kemudian mengedit menjadi 15 menit. Video ini diedit menggunakan aplikasi berbayar Kinemaster dan mengunggahnya ke Google Drive, selanjutnya dikumpulkan dalam bentuk link ke LMS.

Model Pembelajaran PBL

Guru modern atau guru masa kini diwajibkan untuk harus mempu mengatasi berbagai tantangan jaman. Jika dahulu, model pembelajaran yang digunakan masih konvensional, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru untuk menjawab tantangan jaman di antaranya adalah, menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Pertama, menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah metode yang sering diterapkan di sekolah. Model pembelajaran ini akan memicu siswa lebih aktif dalam proses belajar. Guru akan lebih dekat dengan siswa, dan memahami apa yang dibutuhkan oleh siswa. Seiring berjalannya waktu, guru juga bisa memahami karakter, dan kemampuan siswa. Dari model pembelajaran ini, guru akan menyajikan materi-materi yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk memicunya lebih aktif dan terlibat dalam setiap proses pembelajaran. Misalnya, jika siswa lebih aktif memainkan games, maka model pembelajaran dengan games bisa diterapkan dalam proses belajar. Begitu juga, jika siswa memiliki hobi berpetualang, maka bacaan tentang jelajah alam bisa digunakan untuk membantu siswa memahami tujuan pembelajaran. Siswa juga akan terlibat langsung menceritakan pengalamannya saat berpetualang.

Pada tahap orientasi, berbagai hal-hal menarik bisa ditampilkan untuk menstimulasi cara berpikir siswa bisa melalui dialog, bacaan dan video yang menarik. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam kelompok. Mereka akan mendiskusikan topik pembelajaran secara kritis, dan mempresentasikan topik diskusi mereka di hadapan teman-temannya. Mereka sekali lagi akan dirangsang dan diuji melalui pertanyaan-pertanyaan kritis. Hal ini untuk melatih siswa berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusinya.

Kedua, menggunakan sarana pembelajaran yang memadai. Penggunaan sarana pembelajaran yang memadai seperti infokus, power point dan video atraktif akan sangat membantu siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara utuh. Dalam proses pembelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk mengakses pengetahuan dari berbagai sumber atau referensi baik dari buku, youtube dan google. Mereka diberikan 1 kali kesempatan untuk mengakses ponsel guna mencari dan menemukan topik yang menjadi persoalan untuk dibahas. Persoalan-persoalan ini dibahas di dalam LKPD. Siswa akan memiliki akses penuh untuk menyelesaikan LKPD.

Ketiga, menggunakan bahan ajar yang bisa melatih cara berpikir siswa. Dalam 4 kali pertemuan sebelumnya, guru selalu menampilkan bahan ajar yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Beberapa bahan ajar seperti Descriptive Text adalah materi yang langsung berhubungan dengan kehidupan. Siswa diminta mendeskripsikan beberapa destinasi wisata di Kota Kupang seperti Patung Tirosa, Taman Nasional Komod, Taman Ina Boi. Mengapa harus di NTT dan Kota Kupang? Karena destinasi wisata ini adalah tempat yang sering dikunjungi oleh para siswa dan orang tua. Mereka akan lebih mudah berpikir dan mendeskripsikan destinasi-destinasi wisata tersebut dalam tulisan, serta mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada teman-teman mereka di kelas.

Dampak Penerapan PBL

Dampak yang didapatkan saat menerapkan PBL atau Problem Based Learning ada beberapa poin. Pertama, model pembelajaran ini memicu siswa untuk lebih aktif sejak awal sampai selesai. Mereka terlibat aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis yang membuat suasan kelas lebih hidup. Mereka lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, membaca bacaan, bertanya, dan membahas poin-poin penting dalam proses pembelajaran. Kedua, penerapan model pembelajaran PBL membantu siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri. Mereka bebas mengakses berbagai referensi atau sumber bacaan yang berkaitan erat dengan topik pembelajaran. Ketiga, motivasi dan flashback pada awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran memberikan nilai tambah bagi siswa. Mereka lebih termotivasi dan mengingat setiap topik pembelajaran yang dipelajari selama 1 jam terakhir.

Pembelajaran model PBL memberikan manfaat yang sangat luar biasa bagi siswa. Salah satu indikator atau ukuran suksesnya pembelajaran adalah ketika siswa mampu menjawab pertanyaan, dan bisa mengerjakan post test dengan baik. Mereka mampu memahami instruksi dan mengerjakan post test, bahkan tanpa bantuan guru. Tugas guru adalah berjalan dan membimbing mereka, tapi tidak memberikan kunci jawaban. Meski tidak dibantu, siswa tetap mampu menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Mereka juga mampu mempresentasikan cerita di depan kelas dengan baik. Karena itu, proses pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di jaman ini. Sebagai guru, saya berkeyakinan bahwa siswa akan sangat berkembang. Model pembelajaran PBL ini memberikan banyak manfaat baik bagi siswa maupun guru. Terima Kasih. (*)