Pesparani dan Komitmen Jamaludin Ahmad Merawat Keberagaman di Bumi Flobamorata

Semangat keberagaman dalam bingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ini kemudian diwujudnyatakan dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara

Drs. H. Jamaludin Ahmad, MM (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Nusa Flobamorata atau Provinsi Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai miniatur Indonesia. Semangat hidup bersama dalam keberagaman budaya dan agama telah dipupuk sejak dahulu kala.

Semangat keberagaman dalam bingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ini kemudian diwujudnyatakan dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berangkat dari semangat ini, maka tak heran jika Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat kemdian menunjuk Drs. H. Jamaludin Ahmad, MM menjadi Ketua Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) Nasional.

Penunjukan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT untuk menghelat even akbar umat Katolik ini bukan tanpa alasan. Kadis Sosial Provinsi NTT ini dinilai oleh Gubernur sebagai sosok mampu menyatukan keberagaman di bumi Flobamorata.

Kepada awak media Selasa 19 Juli 2022 di ruang kerjanya, Drs. H. Jamaludin Ahmad, MM menjelaskan, Pesparani adalah ajang untuk mendorong umat memahami literasi Kitab Suci lewat lomba Paduan Suara.

Menurutnya, Pesparani yang dilaksanakan oleh umat Katolik, tidak berbeda dengan apa yang dibuat oleh umat Muslim seperti MTQ atau Musabaqah Tilawatil Quran. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

“Demikian juga dengan Pesparawi yang dilaksanakan oleh umat Kristen. Ini adalah cara untuk mendorong umat membangun literasi Kitab Suci lewat perayaan keagamaan dan lomba,” kata H. Jamaludin Ahmad.

Bagi H. Jamaludin Ahmad, penunjukan dirinya yang beragama Islam menjadi Ketua Pesparani Nasional adalah sesuatu yang sangat berarti mengesankan. Ia menegaskan, ini adalah momentum untuk merajut kembali keanekaragaman di Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA:  19 Ribu Angkatan Kerja di Kota Kupang Belum Punya Pekerjaan

“Ini adalah bagian dari upaya memperkuat pijakan moral bangsa. Tidak dalam perspektif agama saja, tetapi ini adalah upaya memperkuat moral-moral bangsa menghadapi perkembangan dunia,” katanya.

Mantan Ketua NU 2 Periode ini menyatakan, dengan penunjukan dirinya sebagai Ketua Pesparani Nasional, Gubernur Viktor Laiskodat sebenarnya ingin mengirim pesan bahwa NTT memiliki kehidupan toleransi yang cukup bagus dan bisa menjadi contoh secara nasional.

“Bapak Gubernur ingin mengirim pesan bahwa rasa toleransi antar agama harus bisa dilakukan oleh semua pihak. Kita ingin pertajam dan merekatkan perbedaan-perbadaan yang terjadi di antara kita,” jelas H. Jamaludin Ahmad.

Ia menjelaskan, Provinsi NTT sudah sangat siap untuk menggelar Pesparani Nasional. Sebagai tuan rumah, pemerintah daerah telah menganggarkan dana Rp4 Miliar untuk menggelar Pesparani Nasional.

“Ada 34 Provinsi yang hadir dalam Pesparani Nasional, dengan 2000 orang peserta. Setiap Provinsi, ada 35 orang yang hadir. Kita fasilitasi biaya makan minum dan mobilisasi selama ada di Kupang,” ucap H. Jamaludin Ahmad.

Ketua LPTQ Provinsi NTT ini menambahkan, even Pesparani Nasional dijadwalkan akan dilaksanakan mulai tanggal 28 sampai 31 Oktober 2022.

“Diharapkan teman-teman dari Provinsi lain bisa menikmati kuliner-kuliner yang ada di Kupang,” tandasnya. (*)