Kupang, KN – Pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang, Kota Kupang.
Puncak peringatan HKAN digelar selama tiga hari mulai tanggal 22 November 2021, hingga 24 November 2021 dan dihadiri oleh ratusan peserta dari BKSDA seluruh Indonesia.
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Wiratno mengatakan, perayaan puncak HKAN catat transaksi sebesar Rp12 Miliar.
“Yang konkrit, 4 hari ini pergerakan uang Rp12 Miliar dari hotel, kuliner, kegiatan masyarakat. Saya minum kelapa di sini enak sekali,” ujar Wiratno kepada wartawan, Rabu 24 November 2021.
Menurutnya, peringatan puncak HKAN di NTT sangat spesial, karena digelar di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang. Baru kali ini KLHK menggelar puncak HKAN di pantai.
“Kerja sama antara pusat dan daerah akan ditingkatkan, agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari peluang wisata alam berbasis masyarakat,” ungkapnya.
Kata Wiratno, di NTT ada sekitar 29 kawasan konservasi mulai dari TWA Ruteng, TWA Riung, Alor dan lain-lain, sehingga akan dikembangkan bersama antara pusat dan daerah serta masyarakat dan pelaku usaha.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Alue Dohong mengatakan, peringatan HKAN 2021 ini sebagai gerakan kolektif bersama menjadikan konservasi sebagai gaya hidup generasi muda.
“NTT ini memiliki kekayaan hebat dan dibutuhkan keseriusan kita untuk mengelolanya. Harus lebih fokus. Kita dukung visi Probinsi ini harus maju secara ekonomi, dengan tata kelola alamnya yang baik, kemudia NTT juga maju secara sosial dan maju secara kultural,” katanya.
Wamen Alue menambahkan, semua pihak harus bersyukur karena memiliki Presiden Jokowi yanh visioner dan tidak pernah lelah bekerja bagi negara dan terus memberikan motivasi bagi rakyat Indonesia.
“Presiden kita itu orang yamg hebat dan visioner, melalui pertemuan di Glasgow dihadapan selurh Kepala Negara dan Pemerintahan dari berbahai negara beliau menegaskan pada optimisme pembangunan sektor kehutanan dan tata guna lahan di Indonesia terus naik. Ini tentunya harus juga kita laksanakan dengan baik di tingakat daerah,” jelas Wamen Alue.
Sementara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya mengatakan pentingnya konservasi untuk pembangunan.
“Bagi saya konservasi sangat penting karena itu adalah cara kita untuk mengungkapkan cinta pada sang ilahi, dengan jaga ada dan lestarikan alam. Kita harus punya riset yang hebat. Misalnya Kalau kita bangun Taman Nasional dan kelola dengan baik maka ekosistem alamnya akan kembali seperi dulu. Kalau kita cinta dan rawat kembali alam kita maka alam akan recovery dengan sendirinya,” ujarnya.
“Misalnya komodo itu harus kita pertahankan naluri liarnya. Dia jangan dimanjakan dengan diberi makan terus karena bisa menjadi jinak. Harus ada riset agar dia tetap liarnya . Liar itulah yang punya nilai mahal. Terima kasih pada ranger dan Kepala Balai TNK yang selama ini sudah memberikan kepedulian pada komodo,” kata Gubernur.
“Konservasi harus dipahami dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat, bila tidak dipahami maka konservasi itu akan sia-sia,” tambah Gubernur.
Gubernur Viktor juga menuturkan NTT adalah bentangan surga yang bermetamorfosa sempurna dengan indah.
“Hasil kajian saya dengan mengelilingi NTT, saya lihat bahwa NTT ini adalah salah satu daerah atau provinsi terkaya di Indonesia. Kekayaan alam, lautnya. Kini sedang kami kerjakan dan siapkan semua,”ucapnya.
Gubernur VBL juga mengapresiasi Kementerian LHK yang memilih NTT sebagai tuan rumah peringatan HKAN tajun 2021. (*)