Rohani  

Renungan Katolik Minggu, 22 Agustus 2021: BERIMAN WALAU DITANTANG

RD. Hironimus Nitsae

Oleh: RD. Hironimus Nitsae

Injil Yohanes 6:60-69

Setiap kita pasti pernah mengalami masalah. Salah satu problemnya adalah masalah yang kita ciptakan dalam dan bahkan untuk diri kita sendiri. Setiap masalah yang kita alami dapat membawa kita dalam refleksi tentang bagaimana kita mengatasinya untuk menghadapi hidup yang sementara kita jalani dan tentang perjuangan di masa mendatang.

Berhadapan dengan kenyataan tentang masalah yang dihadapi tiap pribadi, tentu selalu berkonsekuensi pada satu hal bahwa kita akan berada pada posisi mampu bertahan bahkan bisa bangkit dari masalah dan menjadi pribadi yang semakin baik. Tetapi di sisi yang lain bisa jadi kita adalah pribadi yang mempertanyakan tentang kemahakuasaan Tuhan.

Injil hari ini berbicara kepada kita soal pengunduran sekian banyak murid yang tidak mau menjadi pengikut Yesus lagi. Hal ini dikarenakan Yesus dalam pewartaan-Nya menyebut bahwa Tubuh dan Darah-Nya adalah benar-benar makanan dan minuman yang dapat memberi keselamatan. Bagi mereka yang memilih mundur, ini adalah sebuah kemustahilan, bagaimana mungkin Tubuh dan Darah-Nya dapat memberi keselamatan ketika dimakan dan diminum.

BACA JUGA:  Renungan Harian Minggu, 27 Pebruari 2022: DUC IN ALTUM: BERKOMUNIKASI DENGAN DIRI

Salah satu tantangan terbesar bagi kita adalah berdialog dengan diri sendiri tentang Tuhan yang kita imani bahkan beriman dalam diri sendiri tentang Tuhan yang kita imani. Mengapa? Kita masih berada pada posisi melihat segala sesuatu dalam takaran yang sangat duniawi. Bukan tidak mungkin para murid yang memilih mundur juga karena hanya memahami Tubuh dan Darah Kristus sebatas dalam kacamata duniawi.

Semoga kita dapat belajar bahwa mengimani Tuhan tidak ‘mentok’ pada pola pikir yang materialis tapi seharusnya berkembang ke takaran rohaniah agar tidam terjebak dalam pola pikir sesat tentang Tuhan. Pada titik inilah memang benar ‘imanlah yang menolong budi’ karena indra kita tidak cukup untuk bisa memahami semua. (*)