Siswa SMKN 1 Wae Rii Menjalani Ujian Kompetensi Keahlian

Siswa/i SMKN 1 Wae Rii saat menjalani UKK / Yhono Hande

Ruteng, KN – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) bekerjasama dengan Kementerian PUPR melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Siswa SMK Bidang Konstruksi.

UKK ini bertujuan untuk meningkatkan peran pendidikan kejuruan, dalam menciptakan Sumber Daya manusia(SDM) berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Untuk tahun 2021 ini, Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya, Jawa Timur menggelar Uji Kompetesi Keahlian dan Sertifikasi bagi siswa kelas XII di SMKN I Wae Rii, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai.

Kegiatan ini digelar pada Kamis, 25 Maret 2021. Pelaksana Ujian Kompetesi Arfiq Choiron mengatakan, Uji Kompetensi Kontruksi ini digelar dalam rangka meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil di jalur kejuruan pada bidang kontruksi.

”Untuk Uji Kompetesi Kontruksi ini, ada kerja sama dengan Kementerian PUPR RI bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan tentang kerja sama peningkatan bidang kontruksi di sekolah kejuruan,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan tersebut.

Dia menjelaskan, kegiatan itu mengacu pada Undang Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi. Menurut dia, setiap tenaga kontruksi itu harus bersertifikat.

Lebih jauh ia menuturkan bahwa, siswa yang difasilitasi untuk mengikuti Uji Kompetisi Keahlian Teknik gambar bangunan ini adalah siswa yang akan lulus tahun 2021 ini.

“Karena SMK itu sebelum tamat harus mempunyai ijazah harus juga punya sertifikat, karena saat dia masuk dunia kerja sertifikat itu salah satu yang paling penting. Bahkan ada denda atau sanksi dalam pekerjaannya juga bisa dihentikan atau pekerjanya berhenti sesuai dengan UU Nomor 2 tahun 2017,” jelas dia.

Untuk itu lanjut dia, peserta didik yang telah menamatkan sekolahnya bisa memenuhi standar kompetensi pada dunia kerja. Sehingga dilaksanakan uji kompetesi.

Arfiq Choiron menambahkan, akan ada tim asesor yang memiliki kualifikasi untuk melakukan penilaian. Apakah berkompeten atau tidak, itu merupakan kewenangan tim asesor karena bidang konstruksi merupakan salah satu prioritas.

“Untuk itu, kami melakukan Uji Kompetisi Keahlian dan Sertifikasi Kompetensi siswa ini benar-benar kerja keras,” jelas dia.

BACA JUGA:  Pagar Kantor Bupati Manggarai Rusak Akibat Ulah Para Demonstran Hingga Dilaporkan ke Polisi

Sebelum mengikuti Uji Kompetesi Keahlian dan Sertifikasi, ada materi tambahan yang harus diikuti siswa. Siswa juga sudah diberi materi tambahan melalui pelajaran online.

Materi UKK dan Sertifikasi ini mencakup keterampilan dan sikap. Keterampilan yang dimaksud di sini adalah keterampilan menggambar atau juru gambar.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMKN I Wae Rii, Stef Enga mengatakan, sebagin besar siswa lulusan SMK dan yang memilki sertifikat kompetensi terserap di dunia kerja.

Uji Kompetisi Keahlian di sekolah telah memasuki tahun kedua. Bahkan semua siswa lulusan SMK terserap di dunia kerja karena memiliki sertifikat keahlian.

Dia menambahkan, ke depan, semua industri atau yang berhubungan dengan pembangunan pasti membutuhkan juru gambar.

“Semoga kegiatan ini dapat menjadi kontribusi positif, dalam menjawab tantangan pembangunan infrastruktur yang semakin dituntut untuk berdaya saing dan berkelanjutan,” pungkas dia.

Sebelumnya UKK dilaksanakan pada tahun 2019, sedangkan untuk tahun 2020 tidak dilaksanakan karena terhambat akibat bencana pandemi Coronavirus disease atau Covid 19.

Untuk tahun 2019, jumlah siswa yang mengikuti UKK dan Sertifikasi ini sebanyak 53 orang sedangkan tahun 2021 ini berjumlah 47 orang siswa.

Salah satu peserta Uji Sertifikasi Juru Gambar Katarina Farjono mengatakan, dirinya merasa senang terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi tersebut.

Siswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang arsitek itu mengungkapkan, Uji Sertifikasi ini memotivasinya untuk terus belajar arsitektur.

“Saya tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mau ambil bidang arsitektur. Saya senang ikut uji sertifikasi ini untuk mengukur kemampuan saya,” ujarnya kepada wartawan usai kegiatan tersebut.

Siswa lainnya, Velizia Zita Isa mengungkapkan, pelaksanaan Uji Kompetensi sekaligus bisa memperoleh sertifikat tersebut merupakan bekalnya untuk memasuki dunia kerja nantinya.

“Saya  belum ada rencana lanjut kuliah tahun ini karena persoalan ekonomi. Saya berharap ketika lulus uji sertifikasi juru gambar ini, bisa menjadi bekal bagi saya untuk mendapatkan pekerjaan. Saya berharap ada industri atau lembaga yang membutuhkan tenaga saya sebagai juru gambar,” beber dia.*