Presiden Prabowo Apresiasi Peran Bank NTT dalam Penyaluran KPR FLPP

Dialog secara daring antara Presiden Prabowo Subianto dan Stefanus, salah satu penerima manfaat program KPR FLPP di NTT. (Foto: Tangkapan layar Youtube Biro Setpres)

Kupang, KN – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT, atas kontribusinya dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bersubsidi, bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Nusa Tenggara Timur.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat berdialog secara daring dengan salah satu penerima manfaat program, Stefanus, seorang guru honorer asal Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, dalam rangkaian acara akad massal nasional KPR FLPP yang digelar pada Senin (29/9/2025).

Acara utama berlangsung di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Kapolri, Panglima TNI, serta para pimpinan lembaga keuangan penyalur KPR FLPP.

Dalam dialognya, Presiden Prabowo sempat menanyakan usia, pekerjaan, dan latar belakang Stefanus, sebelum akhirnya menyampaikan apresiasi terhadap Bank NTT atas dukungan dalam memfasilitasi kepemilikan rumah bagi masyarakat di daerah.

“Anda merencanakan dengan baik. Anda punya perencanaan yang baik. Dari pada ajak kawin, tahu-tahu nggak punya rumah, repot. Nanti numpang di orang tua lagi. Jadi ternyata anda sebagai guru punya perencanaan yang baik. Selamat, terima kasih. Dan terima kasih Bank NTT, telah melancarkan semuanya itu,” kata Presiden Prabowo.

BACA JUGA:  Melki-Johni Sosok Rendah Hati, Tidak Jago Pencitraan

Pada kesempatan yang sama, Bank NTT turut melaksanakan akad massal secara simbolis terhadap 10 debitur KPR FLPP bersubsidi.

Para debitur berasal dari lima wilayah berbeda dan didampingi langsung oleh pimpinan cabang masing-masing, yakni dari Kantor Cabang Khusus (KCK) Kupang, Labuan Bajo, Soe, Rote Ndao, dan Atambua.

Selain akad, penyerahan kunci rumah juga dilakukan secara simbolis kepada para penerima manfaat.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo karena tidak menepati janji awal yang disepakati.

“Saya minta maaf, Pak Presiden, karena saya janji hanya 25.000 unit. Tapi ternyata justru hari ini kita realisasikan 26.000 unit. Ini karena semangat luar biasa dari Tapera dan seluruh bank penyalur,” ujar Ara, sapaan akrabnya.

Dari total 26.000 unit yang diakadkan, sebanyak 200 unit dilakukan secara langsung (luring) di Bogor bersama Presiden, sedangkan 25.800 unit lainnya dilakukan secara daring dari 100 titik di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program strategis nasional dalam upaya menyediakan hunian layak, aman, dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS