Bisnis  

Kapolda NTT Tegaskan Laporan Bank NTT Jadi Atensi, Masyarakat Diminta Stop Sebar Hoaks

Kasus yang dilaporkan oleh Bank NTT ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak Polda NTT.

Kolase foto Irjen Pol Johni Asadoma dan Kantor Pusat Bank NTT. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – PT. Bank NTT telah melaporkan sejumlah pihak yang diduga melakukan kejahatan ekonomi lewat pemberitaan di media online maupun media sosial Facebook.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, kasus yang dilaporkan oleh Bank NTT ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak Polda NTT.

Menurutnya, laporan Bank NTT menjadi atensi untuk diselesaikan oleh pihak Kepolisian, pasalnya sangat merugikan pihak bank, juga pemerintah daerah.

Ia menyebut perbuatan menghasut dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap pembangunan daerah, bahkan pembangunan bangsa.

“(Hoaks) itu bisa menimbulkan ketidakpercayaan terhadap bank, bisa menimbulkan rush, yang artinya penarikan uang secara besar-besaran. Ini tidak boleh, karena itu berita Hoaks semua,” kata Irjen Johni Asadoma kepada wartawan di arena Car Free Day, Sabtu 1 April 2023.

Kapolda NTT mengimbau semua pihak yang sering memberitakan Hoaks, agar jangan lagi membuat kepanikan di masyarakat, yang berdampak pada terhambatnya proses pembangunan di NTT.

“Berikanlah informasi yang sehat kepada masyarakat. Berikanlah informasi yang sesuai dengan fakta-fakta. Jangan hanya karena ada unsur-unsur sentimen, individual dan pribadi, kemudian dibawa-bawa untuk merusak ekonomi di NTT,” ungkapnya.

“Saya harapkan jangan (sebar Hoaks). Yang sudah dilaporkan ini kita proses, dan jelas jadi atensi. Ini suatu perilaku yang sangat tidak baik. Orang-orang yang sering menyebarkan Hoaks, berita bohong yang tidak berdasarkan fakta-fakta, saya minta untuk berhenti,” sambung Irjen Johni Asadoma.

Mantan Kadivhubinter Mabes Polri ini menambahkan, setiap orang yang menyebar kebohongan, kemudian mempengaruhi orang-orang melakukan tindakan yang tidak produktif adalah dosa besar.

BACA JUGA:  Pj Gubernur NTT Serahkan Beasiswa dan Kredit Merdeka Bank NTT kepada 100 Anak di Alor

“Kalau anda masih beragama, masih percaya kepada Tuhan, punya jiwa kasih, sebarkanlah kebaikan-kebaikan, berita yang memberikan semangat untuk membangun daerah ini. Bukan menyebarkan berita-berita yang kontra produktif. Itu dosa dan tidak membangun daerah yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, pihaknya mengambil langkah tegas melaporkan media online dan akun Facebook yang diduga melakukan kejahatan ekonomi baik lewat pemberitaan maupun lewat media sosial.

Ia menyebut tindakan-tindakan seperti itu sangat tidak manusiawi, karena kondisi terkini, PT Bank NTT menjadi satu-satunya industri keuangan yang memiliki aset di atas Rp17 Triliun.

“Bahkan Bank NTT menjadi satu-satunya wajib pajak terbesar di NTT yang setiap tahun kontribusinya di atas Rp100 Miliar untuk pajak. Bank NTT juga satu-satunya lembaga perbankan yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTT yang memiliki kontribusi PAD terbesar. Bahkan tahun 2022 kita menyumbang Rp203 Miliar untuk PAD,” tegas Alex Riwu Kaho dalam jumpa Pers bersama wartawan belum lama ini.

Di samping sumbangan PAD, Bank NTT juga menjadi satu-satunya industri keuangan perbankan yang menyerap tenaga kerja terbesar sekitar 3000-an tenaga kerja.

Artinya sekitar 12.000 jiwa lebih yang hidup dari Bank NTT. Berdasarkan poin-poin penting tersebut, Bank NTT merupakan satu-satunya lembaga keuangan strategis di NTT yang bermanfaat baik bagi hajat hidup orang banyak.

“Maka sangat disayangkan, ketika terjadi manipulasi-manipulasi pemberitaan, dan penyebaran berita yang sifatnya sudah menghasut banyak orang, untuk merusak industri strategis satu-satunya di NTT,” jelas Dirut Alex Riwu Kaho. (*)