Hidupkan Literasi dan Sejarah Budaya Taebenu, Keluarga Tanof Apresiasi Kinerja Pemkot Kupang

Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo bersama penulis dan keluarga Tanof. (Foto: AGN/Koranntt.com)

Kupang, KN – Keluarga Besar Tanof menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kota Kupang, UPTD SDN Palsatu, serta seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengarsipan dan publikasi, sejarah Raja-Raja Tanof dari Kerajaan Taebenu ke dalam buku fisik, yang kini dapat diakses masyarakat luas.

Pelestarian budaya dan kearifan lokal ini, merupakan salah satu dari sekian banyak program dan janji kampanye yang disampaikan oleh Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis.

Lewat program Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal, paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, yang dikenal dengan panggilan Chris-Serena ini ingin, agar warisan budaya harus tetap dijaga, untuk menyambut masa depan yang lebih cerah.

Perwakilan keluarga, Esau Tanof, mengatakan bahwa, selama ini sejarah keluarga dan kerajaan dijaga secara turun-temurun, tanpa adanya publikasi resmi.

Karena itu, pihaknya memberikan penghargaan tinggi atas kerja bersama, yang telah membuka akses pengetahuan sejarah ini kepada publik, khususnya warga Kota Kupang.

“Kami sebagai anak-cucu menjaga warisan ini. Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa Ibu Belmira dan tim datang mengunjungi keluarga untuk menggali informasi tentang situs Raja-Raja Tanof. Itu menjadi awal gagasan penulisan buku ini,” ujar Esau, di sela-sela peluncuran buku, Rabu (26/11/2025).

Ia menjelaskan, berkat kolaborasi dengan Pemerintah Kota Kupang, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, keluarga akhirnya melihat hasil nyata berupa penerbitan dua buku sejarah yang diresmikan oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo.

BACA JUGA:  Tenggelam di Pelabuhan Perikanan Oeba, Seorang Remaja Ditemukan Meninggal Dunia

“Kami sebagai keluarga memberikan masukan dan informasi. Hari ini, hasil kerja keras tim telah terwujud,” tambahnya.

Keluarga Besar Tanof juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi, dalam proses penulisan hingga peluncuran buku tersebut.

Di balik kesibukan sebagai pendidik, Kepala UPTD SDN Palsatu, Belmira S. F. Santos, bersama tim penulis tetap meluangkan waktu, untuk menggali data sejarah langsung dari keluarga Tanof sebagai sumber utama. Pendampingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, turut memastikan penyusunan buku berjalan baik hingga tahap peluncuran.

Esau berharap, kerja literasi sejarah ini tidak berhenti pada penerbitan buku saja. Ia mendorong, agar materi sejarah Tanof dapat disebarluaskan ke sekolah-sekolah di Kota Kupang.

“Mungkin buku ini bisa menjadi bahan ajar muatan lokal. Selain itu, situs ini juga dapat dimasukkan dalam program wisata budaya dan sejarah Kota Kupang,” harapnya.

Buku yang diterbitkan memuat warisan budaya Kerajaan Taebenu, termasuk kisah makam kuno Raja-Raja Tanof, permaisuri, para panglima, serta hubungan historis dengan keturunan Sabu, Arab, dan Tionghoa. Warisan tersebut menjadi bukti kuatnya perjumpaan budaya dalam sejarah Taebenu.

Tidak hanya itu, buku ini juga menyoroti kisah Sonaf atau istana Kerajaan Taebenu, yang dulunya menjadi pusat pertemuan, penyampaian aspirasi, hingga pemujaan leluhur.

Melalui dokumentasi sejarah ini, pembaca diajak memetik nilai-nilai kehidupan yang relevan untuk memahami perjalanan budaya dan identitas masyarakat Taebenu hingga saat ini. (AGN/ADV)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS