TTU  

Ketika Bank NTT dan Pemerintah TTU Bergandengan Tangan Majukan UMKM

Ketika Bank NTT dan Pemerintah TTU Bergandengan Tangan Majukan UMKM. (Foto: Dok. Istimewa)

Kefamenanu, KN – Di ujung utara Pulau Timor, tepatnya di jantung kota Kefamenanu, harapan tumbuh dari sebuah ide sederhana: menyediakan ruang yang layak bagi pelaku UMKM untuk bertumbuh. Sebuah selasar, atau kanopi, kini menjadi simbol nyata dari kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah dalam membangun ekonomi rakyat dari pinggiran.

Senin pagi, 29 September 2025, ruang kerja Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menjadi saksi lahirnya komitmen baru. Di hadapannya, Bank NTT Cabang Kefamenanu menyerahkan dana CSR sebesar Rp 350 juta. Dana itu akan digunakan untuk membangun selasar multifungsi di sekitar kompleks perkantoran bupati – ruang publik yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan UMKM lokal.

“Selasar ini bukan sekadar atap pelindung dari panas dan hujan. Ia akan menjadi ruang hidup baru bagi pelaku usaha kecil, tempat mereka berinteraksi, berjualan, bahkan memamerkan karya terbaik mereka kepada publik,” ujar Delasalle Kebo, dengan semangat yang terasa menular.

Tak hanya akan dimanfaatkan setiap Sabtu sebagai ruang UMKM ala Car Free Day, selasar ini juga akan menjadi jalur yang nyaman bagi para ASN dan tamu yang lalu-lalang menuju kantor bupati di hari-hari kerja. Fungsi ganda inilah yang membuat bangunan sederhana itu mengandung makna besar: efisiensi, estetika, dan pemberdayaan.

Bagi Bank NTT, ini bukan sekadar urusan tanggung jawab sosial. Ini adalah bagian dari misi besar mereka sebagai bank milik daerah: hadir dalam denyut kehidupan masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi bawah.

BACA JUGA:  Bank NTT Hadir di Sirkuit Internasional Mandalika

“Kami tidak hanya ingin menjadi lembaga keuangan, tetapi juga mitra pertumbuhan. UMKM adalah tulang punggung ekonomi, dan sudah menjadi komitmen kami untuk selalu berdiri bersama mereka,” ungkap Jorsalino Reynaldi Seran, Pjs. Kepala Cabang Bank NTT Kefamenanu.

Ia menyebut, kerja sama dengan Pemkab TTU tidak berhenti di proyek fisik ini. Program digitalisasi keuangan daerah, penggunaan transaksi nontunai, hingga literasi keuangan untuk pelaku usaha kecil juga menjadi bagian dari sinergi yang terus dibangun.

Lebih dari sekadar tempat berdagang, selasar ini kelak diharapkan menjadi ruang komunitas, tempat ide-ide ekonomi kreatif bermunculan, dan di mana warga bisa bangga atas produk buatan tangan mereka sendiri.

Dan di balik setiap lapak yang kelak berdiri, tersimpan cerita tentang ketekunan, harapan, dan mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

Membangun dari Pinggiran, Berkembang untuk Semua

Pembangunan selasar ini bukan hanya proyek fisik. Ia mencerminkan arah pembangunan yang berfokus pada pemberdayaan dan inklusivitas. Di tengah berbagai tantangan ekonomi, sinergi seperti ini menjadi oase: saat sektor perbankan dan pemerintah lokal benar-benar menaruh hati pada pelaku usaha kecil.

Dari sebuah selasar sederhana di Kefamenanu, barangkali akan lahir lebih banyak pengusaha lokal yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing. Dan dari situ pula, roda ekonomi TTU bisa terus berputar, bukan karena proyek besar, melainkan karena keberpihakan pada yang kecil. (*/ab)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS