Mataram, KN – Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Herybertus Nabit, menyampaikan bahwa pemberdayaan terhadap kekayaan geothermal atau panas bumi yang memadai di tanah Manggarai berpotensi mengambil peran fundamental dalam proses pembangunan bangsa Indonesia.
Pernyataan itu dilontarkan Bupati Herybertus Nabit sebagai bagian dari pidato peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di Stadion Golodukal, Kecamatan Langke Rembong, Sabtu, 17 Agustus 2024.
“Poco Leok dan Ulumbu akan membuat Manggarai mengambil bagian terpenting dalam proses pembangunan bangsa Indonesia, untuk Manggarai Maju Lebih Cepat menuju Nusantara Baru, Indonesia Maju. Dari Poco Leok Untuk Manggarai, dari Poco Leok untuk Nusa Tenggara Timur dan dari Poco Leok untuk Indonesia,” ucap Bupati Herybertus Nabit.
Penyematan Poco Leok dan Ulumbu dalam pidato tersebut, merujuk pada wilayah kerja panas bumi (WKP) yang diamanatkan pemerintah untuk dikelola PT PLN (Persero) di Kabupaten Manggarai yang terwujud dalam Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu.
Herybertus Nabit menegaskan, melalui eksplorasi energi baru terbarukan (EBT) panas bumi, masyarakat dapat menikmati listrik yang andal dan ramah lingkungan secara lebih menyeluruh sehingga langkah menuju kesuksesan dan kesejahteraan daerah pun semakin terjangkau.
Oleh sebab pentingnya pengelolaan panas bumi bagi keberlangsungan hidup masyarakat, Pemda Manggarai, kata bupati Hery Nabit, konsisten memberikan dukungan penuh terhadap upaya PT PLN (Persero) dalam proses pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 (2×20 MW) di Poco Leok demi tercukupinya kebutuhan listrik untuk semua rumah tangga.
Pemenuhan dan keberlanjutan penerangan yang bersumber dari energi listrik ramah lingkungan, kata Herybertus Nabit, menjadi agenda yang akan terus dilakukan dan ditingkatkan di wilayah Manggarai secara lebih merata.
Wujud konsistensi itu tampak pada realisasi penerangan di sejumlah wilayah. Bersama PT PLN (Persero), sepanjang 2023, Pemda Manggarai telah telah memberikan bantuan sambungan listrik gratis sebanyak 1.670 unit.
Sampai saat ini, kondisi rasio elektrifikasi di Kabupaten Manggarai, sebut Bupati Herybertus Nabit, sudah memadai dengan 100% desa teraliri listrik PLN. Hal itu dapat tercapai berkat sinegisitas Pemda Manggarai, PT PLN (Persero), bersama seluruh stakeholder yang terlibat.
“Perlu disadari bahwa, memang masih ada dusun atau kampung di Kabupaten Manggarai yang belum teraliri listrik. Rasio elektrifikasi untuk Kabupaten Manggarai adalah 96.20 % atau 70.073 rumah tangga yang sudah terlayani listrik,” katanya.
Bupati Herybertus Nabit mengajak segenap elemen masyarakat, terutama masyarakat terdampak yang berada di sekitar kawasan pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok, Manggarai, untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap jalannya proses pembangunan infrastrutur kelistrikan, termasuk proyek strategis nasional (PSN) di NTT. (Humas PLN)