Robert Fanggidae, Gereja, dan Visi Gemilang Membangun Kota Kupang

Calon Wali Kota Kupang Robert P. Fanggidae. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kupang 2024 tinggal menghitung hari. Sejumlah calon telah bermunculan ke publik dan terus bergerilia untuk meraih simpati warga Kota Kupang.

Nama-nama tenar yang masuk radar calon Wali Kota Kupang seperti Robert P. Fanggidae, Jefri Riwu Kore, Jonas Salean, George Hadjoh, hingga Christian Widodo gencar melakukan sosialisasi hingga ke akar rumput.

Mereka datang membawa sejumlah visi perubahan. Ada juga yang menampilkan hasil kerja selama memimpin Kota Kupang, ada juga yang menawarkan ide dan gagasan baru untuk perubahan Kota Kupang. Prinsipnya semua berkomitmen untuk membangun Kota Kupang menjadi lebih baik.

Di antara sejumlah nama calon Wali Kota Kupang yang muncul belakangan ini, ada nama Direktur Utama Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Tanaoba Lais Manekat (TLM) Robert Polyadu Fanggidae.

Pria berusia 53 tahun itu dikenal sebagai konsultan pendiri BPR TLM yang saat ini mempekerjakan ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. Pada tahun 2006 – 2008 silam, eks Wakil Pimpinan Cabang Bank Artha Graha Int’l Kupang rela meninggalkan jabatannya, demi mengemban tugas membangun BPR TLM.

Hasilnya tidak sia-sia. Bank TLM terus bertumbuh dan berkembang maju, serta menoreh prestasi gemilang sebagai BPR Terbaik Nasional selama 12 tahun berturut-turut dan meraih Platinum Awards tiga (3) kali berturut-turut dari Info Bank pada tahun 2022 serta pada 20 Oktober 2023 bertempat di Istana Wapres dengan di saksikan Wapres, Menko PMK dan Mendagri meraih Juara 3 Nasional Paritrana Awards kategori Perusahaan Kelas Menengah yang di selenggarakan Kementerian PMK, Kemendagri dan BPJS. Di Indonesia terdapat kurang lebih 500 ribu perusahaan kelas menengah.

Di bawah kepemimpinan Robert P Fanggidae, Kinerja Bank TLM terus menunjukan perkem-bangan yang baik. Asset Bank TLM sampai dengan posisi 31 Desember 2023, mencapai sebe-sar Rp249,9 miliar, dengan laba sebesar Rp6,4 miliar.

Selain tugas utamanya di Bank TLM, tamatan Fakultas Ekonomi Managemen Universitas Gadjah Mada tahun 1995 ini, juga menjabat sebagai Ketua DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (Perbarindo) NTT dua periode sejak tahun 2017.

Penyaluran minyak goreng murah ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan minyak goreng di wilayah Kota Kupang saat itu.

Selain itu, selama tahun 2021 lalu, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Penanggulangan Bencana Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang, Robert P Fanggidae telah menggelar kegiatan pelayanan vaksin bagi warga jemaat dari gereja-gereja yang ada di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Tercatat sepuluh gereja di wilayah Klasis Kota Kupang dan 11 gereja di wilayah Klasis Kota Kupang Timur, serta sejumlah Gereja di wilayah Klasis Kota Kupang Barat ditambah satu gereja di Niki-Niki Kabupaten TTS.

Lantas apa yang menjadi visi Robert P. Fanggidae untuk menjadi pemimpin di Kota Kupang? Ditemui awak media belum lama ini, Robert P. Fanggidae mengatakan, tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu perlu menyamakan visi misi Presiden dengan para Gubernur, Wali Kota dan Bupati seluruh daerah di Indonesia melalui pemilihan serentak yang di dahului Pilpres sehingga visi misi kepala daerah harus mengacu pada visi misi presiden.

Ia menyebut, visi Indonesia Emas yaitu Maju, Mandiri dan Berkedaulatan adalah final dan harus diikuti oleh seluruh kepala daerah. Karena untuk mempercepat langkah Bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan satu visi dan misi dari tingkat pusat hingga daerah. Hal ini diyakini akan membawa Indonesia bergerak lebih cepat.

“Indonesia maju, mandiri dan berkedaulatan sama dengan angka 17 diikuti  dalam 8 misi dan 45 indikator. Itu diturunkan ke setiap daerah. Jadi daerah ketika membuat perencanaan, dikonsultasikan ke Bapenas harus mengacu pada 17, 8, 45 Indonesia Emas. Maka sektor-sektor semua harus menunjukan pencapaian indikator itu,” jelas Robert Fanggidae.

Khusus Kota Kupang, calon Wali Kota Kupang Robet P. Fanggidae mengusung visi Kupang Kota Kasih yang Maju, Mandiri dan Berkelanjutan. Lewat visi ini, ia ingin agar Kota Kupang dibangun secara berkelanjutan sehingga seorang kepala daerah harus melanjutkan program-program pendahulu yang sudah bagus dan yang sudah disetujui oleh Bapenas dalam RPJMD.

“Jakarta sudah tentukan 20 tahun, maka daerah turunkan setiap 5 tahun. Jadi ketika itu bisa saja programnya sama. Mungkin ganti nama bisa saja. Tetapi misi dan indikatornya harus terpenuhi. Kalau tidak itu dicoret ketika asistensi,” tegasnya.

Robert P. Fanggidae menegaskan, dalam Visi Kupang Kota Kasih, ia ingin membangun kualitas sumber daya manusia lewat pembangunan karakter. Lewat program ini, misalnya, untuk yang beragama Kristen maka setiap anak-anak di bawah 12 tahun harus mengikuti sekolah minggu, dengan kurikulum dan guru-guru yang di standardisasi dan guru-guru tsb harus dibiayai oleh negara.

BACA JUGA:  Pelaku Pembunuhan Nani Welkis Akhirnya Ditangkap Aparat Polda NTT

“Kita akan menanamkan nilai tidak korupsi dan taat lalu lintas sejak kecil. Jangan anak usia SMP bawa sepeda motor. Jadi kalau bangun SDM, harus karakter duluan,” tuturnya.

Setelah pembangunan karakter, misi berikutnya adalah melaksanakan program di bidang pertanian dan peternakan. Di samping itu, Robert P. Fanggidae juga menaruh perhatian serius terhadap masalah sampah di Kota Kupang. Menurut dia, sampah harus dikelola agar menghasilkan pupuk padat dan cair, magot, paving blok, energi listrik, tas daur ulang, bahkan BBM, dan sebagainya.

“Jadi ada BUMD. Di situ kita buka lapangan pekerjaan. Ini yang tidak dilakukan oleh pemerintahan Kota Kupang selama ini. Kalau masalah sampah diselesaikan dengan bakar, maka tidak butuh sekolah untuk bisa jadi pemimpin di Kota Kupang,” tegasnya.

Ia menegaskan, untuk memajukan Kota Kupang harus dimulai dengan pembangunan karakter dari rumah. Selain pembangunan karakter, pengolahan sampah dan pencegahan banjir juga harus dimulai dari rumah.

“Syarat untuk menjadi pemimpin. Pertama, dia harus mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga dan kelompok yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Kedua, dia harus bereskan dia punya hati dari cinta uang. Ketika lulus dua syarat ini, maka sebagian masalah di Kota Kupang selesai,” tegasnya.

Robert P. Fanggidae juga memberikan perhatian serius terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang. Ia menilai PAD Kota Kupang yang saat ini mencapai Rp180 Miliar terlalu kecil. Menurutnya, perlu adanya perbaikan SDM yang bekerja di bidang pendapatan, serta perlu diterapkan digitalisasi pengolahan parkir di Kota Kupang.

“Parkir bila perlu pakai QRIS. Ada langganan parkiran. Setiap kantor wajib bayar langganan parkir setiap tahun untuk setiap mobil dan sepeda motor yang ada di dinas atau kantor tertentu,” tegasnya.

Tidak hanya menawarkan visi misi dan program yang gemilang, calon Wali Kota Kupang Robert P. Fanggidae juga selalu melibatkan Tuhan dalam setiap perjalanan hidupnya. Ia menyebut, jika dipercayakan untuk memimpin Kota Kupang, maka setiap calon kepala dinas, sesuai agamanya. Misalnya yang beragama Kristen harus bersama istri dan anak-anaknya berjanji di gereja masing-masing sebelum dilantik menjadi kepala dinas.

“Apakah calon lain bersama istri dan anak berani berjanji untuk tidak merampas, memeras, kolusi dan korupsi  sesuai agamanya masing-masing, misalnya di gereja, seperti saya? Saya bukan berani jujur untuk rakyat. Itu tidak cukup, tapi harus punya integritas yang bergaransi,” tegasnya.

“Harus kerja jujur. Semua kepala dinas yang mau menjabat harus bawa istri untuk berjanji di gereja masing-masing. Itu sistem pencegahan korupsi dimulai dari keluarga. Sehingga peningkatan SDM harus dimulai dari keluarga. Kalau keluarga beres, maka visi misi itu bisa berjalan,” sambungnya.

Selain itu, penjaringan pejabat birokrasi harus dilaksanakan secara transparan. Artinya pelaksanaan tes harus dilakukan menggunakan teknologi digital dan disiarkan secara langsung sehingga bisa diakses secara luas oleh publik.

“Kalau ada yang mau titip, tapi nilai 3, bagaimana bisa lolos jadi kepala dinas? Reputasi hancur. Jadi sekali lagi kita hindari yang namanya pejabat titipan. Teknologi itu mengurangi orang berdosa,” pintanya.

Robert P. Fanggidae menegaskan, untuk meningkatkan PAD, maka semua tukang parkir di Kota Kupang akan diangkat menjadi pegawai BUMD. Hal ini akan mejamin kesejahteraan para tukang parkir, juga peningkatan PAD Kota Kupang.

“Jangan (parkir) tender kasi tim sukses terus. Dia (tukang parkir) harus jadi pegawai yang dijamin dari sisi kesejahteraan dan kesehatan. Itu lebih terhormat. Kalau mencuri itu tidak terhormat,” tegasnya.

Dengan komitmen dan program kerja yang dibangun, Robert P. Fanggidae menjamin bahwa perbaikan dan peningkatan kualitas masyarakat Kota Kupang bisa langsung terwujud.

“Kita perbaiki tata kelola SDM dulu, dan kemudian kreatif untuk cari uang. Kalau cari uang saya pasti menang. Banyak jurusnya, karena selama ini kita kerja swasta. Bukan tunggu, tapi kita aktif, kreatif dan inovatif. Jadi saya akan kerjakan ekonomi sirkuler,” tandasnya.

Untuk diketahui, Robert P. Fanggidae saat ini merupakan salah satu calon Wali Kota Kupang yang terkenal dengan misi pemberdayaan masyarakat kecil di bidang ekonomi. Sebagai Direktur Utama BPR TLM, Robert P. Fanggidae aktif membantu UMKM-UMKM di Kota Kupang untuk berkembang dengan pesat.

Selanjutnya, untuk bertarung di Pilkada Kota Kupang, Robert P. Fanggidae berpeluang besar mengantongi rekomendasi dari Partai NasDem karena unggul dalam survei dari saingannya, dan Robert Fanggidae adalah kader Partai NasDem sehingga masuk cluster dua dalam kebijakan Partai NasDem. Ia dikabarkan akan menjadi calon Wali Kota Kupang yang diusung oleh Partai NasDem bersama PDI Perjuangan dan PAN di Pilkada Kota Kupang. (*)