Kupang, KN – Bank NTT kembali mengimbau nasabah, untuk mewaspadai sejumlah penipuan dengan modus panen hadiah.
Hal ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menanggapi beredarnya sejumlah brosur terkait undian acara panen hadiah yang mengatasnamakan Bank NTT.
Dalam brosur yang beredar di sejumlah chanel digital, para pelaku penipuan digital mengumbar hadiah hingga 8 unit mobil Suzuki Ertiga, 14 unit mobil Suzuki APV, 300 sepeda Motor Suzuki serta sejumlah hadiah lainnya untuk mengelabui publik.
Tidak hanya itu, sejumlah account media sosial dimanipulasi seakan-akan account tersebut merupakan produk resmi dari Bank NTT. Bahkan, desain dan model brosur yang diedarkan sepintas dilihat sama persis dengan desain asli dari Bank NTT.
“Masyarakat agar lebih teliti, segera konfrimasi ke call center Bank NTT sebelum merespon berbagai penawaran produk yang ada terutama yang menggunakan chanel digital, IG, WA, FB, Twitter, dan lain-lain,” sebut Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Senin 10 Juli 2023.
Ditu Alex meminta masyarakat agar jangan cepat terpengaruh dengan aneka tawaran melalui chanel digital. “Segera konfirmasi ke call center Bank NTT sehingga tidak menjadi korban penipuan atau kejahatan IT,” tegasnya.
Ketika memimpin jajaran direksi dan ratusan karyawan Bank NTT menggelar bakti sosial di Pasar Kasih Naikoten Satu, Kota Kupang, Sabtu 8 Juli 2023, Dirut Bank NTT mengatakan, saat ini seringi dengan kemajuan teknologi banyak sekali orang-orang pintar yang memanipulasi teknologi yang ada sehingga para nasabah perbankan menjadi korban penipuan.
“Misalnya dia mengirimkan sesatu informasi melalui WA atau FB serta akun media sosial lainnya, lalu kita menerima karena ketidaktahuan kita maka langsung mengakses maka secara otomomatis akan ada proses penggerusan dana kita di rekening. Sehingga masyakat kita yang tidak tahu akan menjadi korban dari aktifitas kejahatan ini. Maka kita akan terus Bersama OJK dan media untuk terus mengedukasi masyarakat agar semua menjadi paham sehingga tidak muda disesatkan,” katanya.
Himbauan Tak Henti dari Bank NTT
Tak henti-hentinya Bank NTT menyerukan kepada seluruh nasabah dimana saja untuk mewaspadai berbagai macam penipuan dengan modus-modus tertentu.
Bank NTT juga meminta semua pihak agar bijak dalam menyikapi berbagai tawaran baik itu di media sosial maupun media informasi lainnya yang saat ini sangat mudah diakses melalui ponsel.
Umumnya modus yang sering dipakai oleh sindikat penipuan ini, adalah dengan mendesain laman khusus bisnis/fanpage dengan menggunakan nama dan logo bank-bank besar lalu tidak saja bergerilya di media sosial, melainkan mengirim link-link ini ke nomor ponsel warga.
Fanpage ini didesain untuk muncul di halaman-halaman media sosial siapa saja, dan di laman ini dilengkapi berbagai informasi layanan keuangan menarik.
Seperti biaya transfer menggunakan layanan yang murah, bahkan ada yang nol persen atau tanpa kewajiban bagi nasabah. Kemudahan-kemudahan inilah yang menggiurkan siapa saja untuk mengakses link yang dibagikan, sehingga bagi nasabah yang memiliki literasi yang minim, sangat mudah terjebak.
Mengacu pada fakta-fakta itu, maka Bank NTT segera bersikap, mensosialisasikan ke seluruh nasabah melalui berbagai media layanan media sosial yang tersedia, agar nasabah jangan cepat mengakses link ataupun situs yang disodorkan melainkan mericek kembali dengan cara yang mudah, yakni masuk ke kanal resmi Bank NTT untuk mengakses informasi disana.
Atau bisa juga dengan cara menghubungi call center Halo Bank NTT 14013. Adapun akun-akun resmi yang disediakan oleh Bank NTT yakni website Bank NTT: bpdntt.co.id, Media Sosial Resmi: Instagram bank_ntt, FACEBOOK: Humas BPD NTT, Youtube: Bank NTT Official, TIKTOK: Humas Bank NTT. Dan harus diketahui bahwa kanal-kanal ini tersedia khusus bagi nasabah demi kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah di Bank NTT.
Kepala Divisi Corsec dan Legal Bank NTT, Endri Wardono, menjelaskan bahwa pelaku kejahatan perbankan seperti ini mengerti benar psikologi warga, yang mau cepat dan mudah serta murah dalam menggunakan layanan jasa keuangan.
Inilah yang membuat mereka mudah sekali masuk dan mengakses berbagai tawaran jasa pengiriman/transfer.
“Padahal ketika anda masuk dan menjawab pertanyaan-pertanyaan awal serta mengikuti notifikasi berisi perintah atau permintaan, berarti Anda sudah masuk dalam jebakan mereka. Ada beberapa kasus yang masuk ke kita, dan modusnya sama, bahwa nasabah memiliki referensi yang minim sehingga ketika mereka mengakses fanpage, mengikuti beberapa permintaan, uangnya langsung dikuras habis,” tegas mantan aktivis GMNI Kupang di era 1998 ini.
Endri mengimbau kepada seluruh nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan.
“Perlu kami sampaikan bahwa Bank NTT tidak pernah membuat promo produk, pengumuman berhadiah atau informasi lainnya, tidak melalui akun media sosial Bank NTT. Jelas yah…bahwa tidak ada itu, mohon diingat baik. Karena itu kami meminta kepada seluruh nasabah untuk abaikan jika menerima pesan melalui layanan apa saja walaupun menggunakan nama dan logo Bank NTT, yang meminta bertransaksi dan meminta data rahasia nasabah seperti PIN, OTP, Password atau nomor Kartu ATM/Debit dan lain-lain,” ungkap mantan Kepala Divisi Dana Bank NTT ini.
Dia mengimbau kepada nasabah untuk segera melaporkan ke Bank NTT kantor terdekat jika masih ada yang belum jelas. (SI/LLT/KN)