Humanity First Indonesia Berbagi Kasih di Bulan Ramadan

Salah satu NGO di NTT ini melakukan pengeboran air di berbagai titik di NTT, untuk membuka akses air bersih bagi warga yang membutuhkan.

Humanity First Indonesia Berbagi Kasih di Bulan Ramadan. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Pada bulan Ramadan, setiap orang memiliki aksi tersendiri untuk berbagi kasih, tidak terkecuali Humanity First (HF) Indonesia.

Salah satu NGO di NTT ini melakukan pengeboran air di berbagai titik di NTT, untuk membuka akses air bersih bagi warga yang membutuhkan.

Perwakilan NGO HF Indonesia, Agil, kepada media ini mengatakan, program ini termasuk dalam program Water For Life. Pada kiprahnya, Water For Life telah dilakukan mulai tahun 2005, sejak Humanity First (HF) Indonesia berdiri.

“Selain Water For Life, HF Indonesia juga memiliki berbagai program kemanusiaan lainnya, seperti Orphan care, Knowledge For Life, Food Security, dan Global Health,” ujar Agil dalam Siaran Pers yang diterima media ini, Rabu 5 April 2023.

Ia menjelaskan, program Water For Life sendiri telah berhasil memberikan manfaat di berbagai wilayah, di antaranya Aceh, Nias, Gunungkidul, Bogor, Palu dan yang kini yang sedang dikerjakan, yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“NTT menjadi target lokasi program Water For Life berdasarkan assessment yang dilakukan oleh tim HF Indonesia, baik melalui studi literatur maupun survey langsung di lapangan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, saat ini kondisi NTT masih sangat kesulitan air bersih, terutama saat memasuki musim kemarau. NTT merupakan provinsi dengan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan provinsi lainnya serta memiliki tingkat curah hujan yang rendah.

BACA JUGA:  Sengkarut Proyek Rudis Puskesmas Palu'e, Oknum Pegawai Dinkes Sikka Terlibat?

Kondisi wilayah NTT yang merupakan bebatuan keras, ditambah pengaruh sosial budaya dan masalah manajemen PDAM yang belum tuntas, juga menjadi beberapa faktor sulitnya ketersediaan air bersih di NTT.

“Selain itu, banyak masyarakat NTT yang masih berpenghasilan rendah, sehingga kesulitan dalam melakukan pengeboran air karena membutuhkan biaya yang besar, dengan rentang harga 50 hingga 100 juta, tergantung dari lokasi. Oleh karena itu, warga NTT harus membeli air bersih yang mengkocek uang sebesar 300-700 ribu per bulan. Bahkan, biaya untuk beli air bersih lebih mahal dari biaya makan di sana,” pungkasnya.

Untuk diketahui, lewat Program “Air Bersih untuk NTT” pihaknya akan melakukan pengeboran air di lima titik, dengan lokasi sebagai berikut: Kabupaten TTS di Desa Tanadjawa Dusun 3 kampung Prema Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Desa Hallapadji Dusun 4 Kampung Raya Bawa Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua, dan di Jl. Frans Lebu Raya, Kelurahan TDM.

“Kami mengajak Sobat Kemanusiaan untuk bergabung bersama-sama wujudkan akses air bersih yang layak bagi masyarakat NTT sebagai bentuk kebaikan yang akan kita lakukan di bulan Ramadan,” pungkasnya. (*)