Daerah  

Peringati HUT ke-150, Kongregasi DCPB Kupang Gelar Misa Syukur

Perayaan yubelium ini dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Perayaan misa syukur 150 tahun kongregasi DC PB, Jumat (6/1) di Paroki St. Familia Sikumana ( Foto: Veronika)

“150 tahun ini usia yang sudah tua,” ungkap Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya.

Menurut Gubernur Laiskodat, ia hadir dalam perayaan misa syukur DCPB untuk memberikan Pekerjaan Rumah (PR) bagi para suster untuk menanam kelor.

“Kehadiran saya ini ada Pekerjaan Rumah (PR) buat suster. Jadi 1000 pohon kelor, dalam empat bulan kedepan sudah saya lihat,” jelasnya.

Untuk mensukseskan program kelor, Gubernur Laiskidat meminta Pemkot Kupang untuk menyiapkan lahan kosong dan membangun kerjasama dengan para suster.

“Karena saya lebih percaya dengan suster-suster. Kalau mereka kerja pasti berhasil,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam hubungan interaksi pembangunan di NTT antara gereja, pemerintah dan masyarakat harus terus dilakukan evaluasi.

Sehingga, kata dia, peran pembangunan orang miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah bisa diselesaikan, dan mereka dapat menjadi manusia yang mandiri.

Ia menerangkan, untuk menyelesaikan kemiskinan di NTT, salah satunya dengan cara menanam kelor. Karena empat bulan pasca menanam sudah bisa dipanen. Bahkan sampai 60 tahun lamanya.

BACA JUGA:  Galeri Songke Menjawab Kebutuhan Perajin Tenun di Lamba Leda Utara

“Karena itu saya berharap kita semua yang ada di Provinsi NTT ini harus terpanggil untuk menanam kelor,” ungkap Gubernur Laiskodat.

Ia menambahkan, dengan kerja kolaboratif, semua masalah di NTT, terutama kemiskinan bisa diselesaikan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

“Karena kita punya satu komoditi yang bisa menyelamatkan kita, yaitu kelor,” pungkas Laiskodat.

DCPB, Suster Gabriela Nura, menjelaskan, karya kerasulan Kongregasi DCPB bergerak di sejumlah bidang, yakni di Paud, SD, bidang kesehatan, rumah sakit, panti jompo dan panti asuhan.

Dia menerangkan, Kongregasi DCPB diharapkan terus berkembang, serta karya pelayanan yang dilakukan dapat diterima ditengah masyarakat.

“Kami harap kongregasi dan karya kerasulan kami bisa diterima oleh masyarakat, dan kami dapat melayani umat melalui karya kerasulan ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, suatu saat nanti semoga DCPB diberikan ijin untuk melanjutkan karya kerasulan sesuai pendiri Beato Tommaso Maria Fusco. (Ratna/Veronika).

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS