Ruteng, KN – Wakil Bupati Kabupaten Manggarai, Herybertus Ngabut berjanji segera memanggil Albertus Jehaut, selaku Kepala Sekolah SMPN I Cancar-Ruteng.
Pemanggilan Albertus Jehaut menyusul keputusannya yang dinilai sewenang-sewenang mengurangi, bahkan tidak memberikan jam belajar kepada seorang guru atas nama Doroteus Jemuru.
Keputusan itu sangat merugikan siswa yang tengah menuntut ilmu di SMPN I Cancar-Ruteng, dan sama halnya Albertus Jehaut, secara perlahan sedang mengusir para siswa siswinya.
Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 sudah jelas, bahwa guru dapat melaksanakan tugas bimbingan dan pembelajaran di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pelaksanaan tugas sementara boleh dilakukan, jika terjadi kekurangan guru atau personel pada satuan pendidikan tersebut.
Menanggapi persoalan itu, Wakil Bupati Manggarai, Herybertus Ngabut menegaskan, tindakan yang dilakukan Kepsek SMPN I Cancar-Ruteng yang mengurangi jam mengajar guru merupakan prilaku yang tidak terpuji.
“Persoalan itu adalah benar benar terkait masalah hak jam belajar mengajar guru. Doroteus Jemuru merupakan kepala sekolah lama. Ada bagian yang sedang ia perjuangkan terkait hak jam mengajarnya,” tegas Hery Ngabut kepada wartawan.
Menurutnya, dengan adanya persoalan itu, suasana kebatinan internal sekolah menjadi buruk, yang akan berdampak dan sangat merugikan peserta didik, orang tua, serta manejemen pendidikan sekolah. Sehingga persoalan itu harus segera diselesaikan.
“Besok saya akan panggil Albertus Jehaut dan Doroteus Jemuru. Dan melalui dinas, kami akan mengecek dan memastikan hak jam belajar Doroteus Jemuru untuk dikembalikan. supaya tidak ada yang merasa dirugikan oleh situasi itu,” jelasnya.
“Situasi sosial di kalangan masyarakat sangat berpengaruh terhadap situasi sosial di sekolah. Oleh karena itu, tugas kita dalam konteks kesatuan bangsa, maka kita akan selesaikan,” jelas Hery Ngabut menambahkan.
Ia mengakui, jika secara politik Bupati Kabupaten Manggarai, Herrybertus G. L. Nabit tidak menyelesaikan dan membiarkan rakyatnya terus menurus menderita, kesannya tidak elok.
“Nanti rakyat bertanya, kamu kok tidak urus kita. Jadi siapapun rakyat yang datang, bagi saya kita harus terima dan melayani,” pungkasnya.(*)