Bisnis  

Awal Tahun Buku 2022, Bank NTT Dapat Setoran Modal Inti Rp100 Miliar Lebih

Pencapaian ini memberikan suatu optimisme yang kuat, karena dengan adanya percepatan setoran modal, akan memberikan ruang gerak yang lebih memadai.

Foto bersama Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho didampingi seluruh direksi yakni Direktur Teknologi, Informatika dan Operasional, Hilarius Minggu, Direktur Dana dan Treasury, Yohanis Landu Praing, Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe, serta seluruh komisaris yakni Komisaris Utama, Juvenile Jodjana serta dua Komisaris Independen yakni Samuel Djoh Despasianus dan Frans Gana, usai menyampaikan keterangan Pers kepada wartawan di Labuan Bajo (Foto: Ama Beding)

Labuan Bajo, KN – Bank NTT semakin dipercaya dan didukung oleh pemegang saham dalam hal ini Gubernur NTT, para Bupati dan Wali Kota Kupang, serta para pemegang saham seri B.

Kepercayaan dan komitmen dukungan terhadap Bank NTT ini diwujudnyatakan dalam penyertaan modal sebesar Rp100 Miliar lebih di awal tahun buku 2022.

“Kami menyampaikan apresiasi dan hormat yang tinggi kepada seluruh pemegang saham, karena baru pertama kali terjadi dalam sejarah Bank NTT, dalam waktu yang sangat singkat di awal tahun buku, telah disetor modal sebesar Rp100 Miliar lebih dari 14 pemegang saham,” kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam press conference pasca RUPS Bank NTT, Kamis 17 Maret 2022.

Menurut Dirut Bank NTT, pencapaian ini memberikan suatu optimisme yang kuat, karena dengan adanya percepatan setoran modal, akan memberikan ruang gerak yang lebih memadai.

Ruang gerak yang lebih luas dibutuhkan oleh Bank NTT, agar fungsi intermediasi bank bisa berjalan, khususnya dalam beberapa regulasi yang berkaitan dengan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).

“Kita lagi menggenjot agar realisasi pinjaman daerah bisa disetujui oleh Kemendagri, sehingga apa yang menjadi harapan para pemegang saham yang melakukan proses pinjaman daerah di Bank NTT bisa segera direalisasikan. Rekomendasi pinjaman ini, didasari oleh pengamatan para pemegang saham terhadap pencapaian kinerja Bank NTT,” ” jelas Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho.

BACA JUGA:  Sapaan Adat Helong Sambut Gibran Rakabuming Raka Saat Tiba di Bandara El Tari Kupang

Ia menyampaikan apresiasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, karena pada periode semester II tahun buku 2021, Bank NTT meraih prestasi dengan menjadi Bank Tingkat Kesehatan 2 atau Bank Sehat.

“Berarti sudah 2 semester kita mencapai peringkat sehat,” ucap Dirut Bank NTT.

Bank NTT pun terus mempersiapkan proses-proses untuk menjadi Bank Devisa. Saat ini, Bank NTT hanya menunggu 1 semester lagi untuk mengajukan dan meminta persetujuan menjadi Bank Devisa.

Persiapan di bidang SDM, IT, SOP dan infrastruktur lainnya termasuk feasibility study sudah dan sedang berjalan, untuk memastikan bahwa tahun 2023 proses menjadi Bank Devisa bisa terwujud dengan baik.

“Tentu butuh dukungan semua pihak, sehingga apa yang menjadi harapan dan kebutuhan dalam proses intermediasi, semua struktur ekonomi, dan pelayanan di bidang devisa, bisa terfasilitasi dengan baik,” pinta Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho.

Pantauan KORANNTT.com, saat memberikan pernyataan, Dirut Alex didampingi seluruh direksi yakni Direktur Teknologi, Informatika dan Operasional, Hilarius Minggu, Direktur Dana dan Treasury, Yohanis Landu Praing, Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh serta Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe.

Hadir pula seluruh komisaris yakni Komisaris Utama, Juvenile Jodjana serta dua Komisaris Independen yakni Samuel Djoh Despasianus dan Frans Gana.

RUPS berjalan lancar dan aman, serta memperhatikan protokol Covid-19. Beberapa Kepala Daerah yang berhalangan hadir di Labuan Bajo mengikuti RUPS Bank NTT secara virtual. (*)