Kupang, KN — Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, kembali menegaskan komitmennya menghadirkan terobosan kreatif bagi masyarakat Kota Kupang, khususnya generasi muda.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Drone Show Budaya IPACS 2025 yang memukau ribuan pasang mata di Pantai Lasiana, Rabu (12/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Christian Widodo menekankan pentingnya membuka ruang baru bagi anak muda Kupang untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.
“Kita ingin memancing anak-anak muda untuk berpikir kreatif dan tidak terbatas di dunia mereka saja. Kita ingin berkembang menjadi bagian dari warga dunia,” ujarnya.
Wali Kota menjelaskan bahwa kehadiran drone show terinspirasi dari keinginan Pemkot Kupang untuk menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat.
Kawasan Pasifik, termasuk NTT, disebutnya jarang menikmati hiburan berbasis teknologi tinggi seperti ini. Karena itu, Pemkot Kupang ingin memadukan kekayaan seni budaya dengan teknologi modern agar tampilannya semakin relevan dengan perkembangan zaman.
Pertunjukan drone tersebut menampilkan ratusan drone, yang membentuk formasi cahaya indah di langit malam Pantai Lasiana.
“Langit gelap malam hari menjadi kanvas besar yang kita lukis dengan cahaya. Inilah kolaborasi seni budaya dan teknologi yang ingin kami dorong,” ujar Christian.
Drone show ini diproyeksikan menjadi agenda tahunan Kota Kupang yang diharapkan mampu menarik wisatawan, sekaligus menambah identitas baru bagi kota sebagai pusat kreativitas dan inovasi di kawasan Timur Indonesia.
Drone show spektakuler tersebut menjadi bagian dari rangkaian Malam Budaya: Cultural Night and Barbeque Dinner, acara utama dari Indonesia-Pacific Cultural Strategy (IPACS) 2025 yang berlangsung di La Cove Resto, Pantai Lasiana, salah satu ikon wisata Kota Kupang.
Acara dibuka dengan live music, disusul penampilan kolosal tari NTT “Iriana Bird” dan fashion show kain tenun khas Nusa Tenggara Timur. Hadir pula Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, M.Sc, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh delegasi dan mitra yang berkolaborasi menyukseskan acara ini.
Menbud Fadli Zon menekankan pentingnya merawat kekayaan budaya kawasan Pasifik. “Tradisi yang penuh warna, ritme lautan yang menjadi jembatan koneksi, itulah energi Nusa Tenggara Timur yang bisa kita ilhami untuk kehidupan yang tidak hanya indah tapi juga berkelanjutan,” ujarnya.
Pertunjukan drone dari Pemerintah Kota Kupang pada malam itu menjadi yang pertama dan terbesar di Kota Kupang bahkan di Provinsi NTT. Masyarakat yang memadati area Pantai Lasiana bersorak kagum ketika formasi drone membentuk tulisan dan simbol ikonik Kota Kupang serta NTT.
Antusiasme masyarakat terlihat dari riuh tepuk tangan yang mengiringi tiap perubahan formasi cahaya—momen yang disebut banyak warga sebagai pengalaman visual terbaik yang pernah mereka saksikan di Kupang.
Setelah drone show, malam budaya ditutup dengan penampilan grup legendaris Black Brothers (BSB), simbol harmoni dan semangat Melanesia yang kental di kawasan Pasifik.
Melalui kegiatan ini, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo menunjukkan visi besarnya untuk membawa Kota Kupang menjadi kota yang kreatif, modern, dan adaptif terhadap perkembangan global, tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Drone show IPACS 2025 menjadi bukti nyata bahwa Kupang siap membuka diri terhadap inovasi dan menjadi panggung bagi kreativitas anak muda. “Ini baru permulaan,” tegas Wali Kota. (AGN/ADV)

