Johni Asadoma Dengar Aspirasi Petani Milenial Kupang Timur, akan Evaluasi Bantuan dan Infrastruktur

Cawagub NTT Johni Asadoma dan petani bawang. (Foto: Palce)

Kupang, KN – Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma melakukan pertemuan tatap muka bersama para petani di Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Senin (11/11/ 2024) siang

Dalam kampanye terbatas tersebut, Johni mendengarkan berbagai aspirasi dan masukan dari petani, khususnya para petani milenial, yang berharap adanya dukungan pemerintah dalam mengatasi tantangan di sektor pertanian.

Dalam diskusi itu, Jefry Sere, seorang petani milenial menyampaikan bahwa banyak anak muda di desanya enggan menjadi petani meski hasil dari bertani cukup menguntungkan.

Ia mencontohkan tanaman bawang yang bisa menghasilkan pendapatan besar dengan masa tanam hingga panen selama empat bulan.

“Kami berharap pemerintah bisa memberi penyuluhan agar generasi muda mau turun ke dunia pertanian,” ujar Jefry.

Petani lainnya, Aldy Sere, yang juga berprofesi sebagai mahasiswa, menjelaskan tantangan hama dan cuaca yang sering menghambat hasil panen bawang.

“Kalau terkena hama, hasil panen bisa turun drastis. Kami butuh dukungan teknis dalam penanganan hama,” ungkapnya.

Aldy menambahkan bahwa ada tiga jenis bawang yang dibudidayakan di wilayah tersebut, yaitu Sadren, Meserati, dan Lokananta, dengan varietas unggul adalah Meserati dan Lokananta.

Yapi Therik, salah satu petani senior, mengeluhkan rendahnya harga bawang ketika panen tiba, yang menyebabkan petani kesulitan menutupi biaya produksi.

“Kami berharap pemerintah hadir untuk mengatur harga saat panen agar tidak anjlok. Jika pemerintah bisa berkolaborasi dengan Bulog, petani bisa terhindar dari tengkulak,” ujarnya.

BACA JUGA:  Polisi Amankan Pelaku Pencurian Hp di Mes Masjid Almunin Nanga Paang Manggarai

Selain itu, Yapi menekankan perlunya infrastruktur jalan yang memadai untuk mendukung distribusi hasil tani.

Selain itu, Yapi mengusulkan agar program pemerintah lebih menyentuh kebutuhan langsung petani, seperti subsidi untuk menjaga stabilitas harga, bukan sekadar bantuan alat mesin pertanian.

“Di Jerman, subsidi diberikan langsung ke petani. Mungkin itu bisa dicoba di sini, misalnya untuk komoditas padi dan jagung,” tambah Yapi.

Merespons berbagai aspirasi tersebut, cawagub NTT Johni Asadoma berjanji untuk menjadikan Jefry Sere sebagai duta petani milenial untuk mendorong generasi muda agar lebih tertarik pada sektor pertanian.

Ia juga menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur, terutama akses jalan menuju pusat-pusat pertanian, akan menjadi prioritas jika terpilih.

“Setiap pekerjaan yang ditekuni pasti akan menghasilkan. Saya berharap bantuan dari pemerintah pusat bisa lebih tepat sasaran agar kesejahteraan petani meningkat,” ungkap Johni.

Terkait isu pertambangan di Timor, Johni mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang kebijakan-kebijakan terkait tambang untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Acara tatap muka ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani di NTT, khususnya di wilayah Kupang Timur, dan menjadikan sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda. (*/tim)