Opini  

Menurut Kamu Siapakah Gubernur NTT?

Verry Guru (Foto: Dok. Pribadi)

Oleh: Verry Guru (Mahasiswa Program Doktoral STT IKAT Jakarta)

Sesungguhnya artikel ini terinspirasi tatkala (usai) membaca Alkitab khususnya dalam Perjanjian Baru (PB) yang berjudul: Pengakuan Petrus. Kisah tersebut diceritakan dalam tiga Injil Sinoptik: Matius 16:13-20, Markus 8:27-30 dan Lukas 9:18-21. Semoga kisah ‘inspiratif” pengakuan Petrus ini, sedikit banyak memiliki korelasi dan relevansi politiknya jika dikaitkan dengan konteks pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029.

Cerita Kitab Suci

Dalam Injil Matius 16:13-20; di mana Yesus Kristus sendiri mengajukan sebuah pertanyaan yang perlu kita jawab. Pertanyaannya adalah: “Siapakah Aku ini?” Pertanyaan yang terkesan sangat sederhana namun amat dalam maknanya ini disampaikan Yesus kepada para murid-Nya.
Lalu jawab para murid-Nya ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Elia, dan Yeremia. Jawaban Simon Petrus sungguh luar biasa, bahwa Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Mesias yang berarti terurapi, yang dikuduskan, penyelamat seperti yang diwartakan oleh para Nabi bahwa akan datang Sang Mesias.
Lalu muncul pertanyaan bagaimana mungkin seorang Simon Petrus yang profesinya sehari-hari sebagai seorang nelayan, mampu memberikan jawaban yang sungguh luar biasa, tak lain seperti yang diungkapkan oleh Yesus “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.”

Setelah para murid yang selama ini bergaul dengan Yesus dalam keseharian-Nya mulai dari pewartaan Kerajaan Allah, menyembuhkan orang sakit, memelekkan orang buta, mentahirkan orang kusta, dan mengampuni para pendosa. Akhirnya Yesus memberikan sebuah pertanyaan, menurut kamu siapakah Aku ini; hai para murid-Ku, setelah kamu hidup bersama-Ku dan melihat pengajaran serta perbuatan baik yang telah Kulakukan selama ini.

Siapakah Aku ini? Karena itu, tidak heran para murid ada yang menjawab Yohanes Pembaptis (mewartakan pertobatan dan pembaptisan), Elia dan Yeremia (Mewartakan Penggenapan Janji Allah: Perjanjian Baru). Hanya saja Mesias yang dimaksud oleh Yesus merupakan Mesias yang menyelamatkan manusia dari dosa, karena dosalah yang membuat manusia terpisah atau memisahkan diri dengan Allah.

Mesias bukan berarti membebaskan orang Israel dari penjajahan Romawi, lebih dari itu bahwa hal yang paling mendasar dari kejahatan manusia adalah dosa. Dan Simon Petrus pun menjawab sungguh Engkau adalah Anak Allah, Mesias – yang Diurapi, yang Kudus, Sang Penyelamat umat manusia dan pembebasan umat manusia dari dosa. Karena dosalah yang telah memisahkan relasi Allah dengan manusia (bandingkan Kejadian 3:1-24).

Yesus pun berkata, “Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Pertanyaan Yesus pun perlu kita jawab, Siapakah Yesus? Pertanyaan ini perlu kita jawab setiap hari. Setiap hari kita bergumul dalam kehidupan ini ada aneka penderitaan, kesedihan, kegelapan, jatuh dalam kubangan sehingga kita merasa bahwa Tuhan itu meninggalkan kita dan membuat kita merasa tersungkur. Ada aneka bencana kemanusiaan dan erupsi serta bencana-bencana sosial lainnya. Dalam rasa kegelapan dan ke-tak-berdayaan kita sebagai manusia – itulah saat yang tepat untuk kembali berpasrah dan berserah hanya kepada Allah.

BACA JUGA:  Arogansi Aparat Terhadap Bala dan Pertanyaan Tentang Perlindungan ODGJ

Ingat janji Tuhan. Bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sebagai anak-anak-Nya, Tuhan selalu setia kepada anak-anak-Nya. Kita diangkat-Nya dan disembuhkan oleh bilur-bilur-Nya, relasi kita dipulihkan oleh darah-Nya. Karena itu, pertanyaan Yesus yang perlu kita renungkan setiap hari, “Siapakah Aku menurut kamu?”

Siapakah Gubernur NTT?

Lalu dalam konteks pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi NTT telah menetapkan tiga pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) NTT. Ketiga pasangan (sesuai nomor urut) itu yakni: pertama, Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto yang didukung koalisi PDI Perjuangan, Partai Hanura, PBB dan Partai Buruh; kedua, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma yang didukung koalisi Partai Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, PPP, Partai Garuda, Gelora, Prima, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN); dan ketiga, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu yang didukung koalisi Partai Nasdem, PKB dan PKS.

Sepintas ada aneka cuplikan, komentar, dan pandangan “terlepas” dari beberapa tokoh politik yang selama ini telah bersama-sama dan mengikuti “safari politik” paket Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma (MLL-JA) di seluruh pelosok wilayah yang ada di Provinsi NTT. Maaf ini hanya khusus untuk paket MLL-JA.

Menurut mereka, paket MLL-JA bicaranya terukur, santun dan lebih ‘membumi.” Tidak ‘doyan” menggunakan istilah yang tidak dipahami oleh rakyat jelata. Paket MLL-JA dinilai lebih memahami karakter dan karaktersitik wilayah NTT. Apalagi paket MLL-JA in didukung penuh oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Karena itu, paket MLL-JA sudah pasti akan membuat NTT lebih banyak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Secara spesifik ada juga yang berkomentar bahwa figur MLL memiliki keunggulan plus yakni sebagai Wakil Ketua Umum I Partai Golkar; sehingga memiliki kapasitas dan kewenangan bersama Pimpinan Partai Golkar untuk ikut menentukan kebijakan pemerintahan melalui Fraksi Partai Golkar di DPR-RI. Sosok MLL memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi melalui berbagai program dan aksi nyata saat menjadi Anggota DPR-RI. Figur MLL juga sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTT yang memiliki kewenangan melalui Fraksi Partai Golkar di DPRD NTT untuk menentukan arah dan kebijakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di Provinsi NTT.

Di tikungan ini, penulis teringat Injil Matius di akhir kisah tentang pengakuan Petrus khususnya di ayat ke-20. Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias. Nah, dalam konteks pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029; kita pun diminta untuk bersabar, sembari terus mendaraskan doa serta dengan hati nurani yang jernih dan kesadaran yang tinggi, kita tentu berharap agar para pemilih dapat menggunakan hak politiknya dengan baik dan benar pada Rabu, 27 November 2024 yang akan datang.

Karena itu, menurut kamu siapakah Gubernur NTT? Hanya Tuhan (yang tahu) dan rakyat NTT yang mampu menjawabnya ! (*)