Manggarai, KN – Masyarakat Adat Gedang Mesir, Desa Lungar, Kabupaten Manggarai, NTT, menganugerahi status Ase Kae (saudara gendang) kepada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dalam rangkaian upacara adat penti, Selasa, 17 September 2024.
Penganugerahan status Ase Kae ini, menurut adat Manggarai, sebab PT PLN (Persero) UIP Nusra kini telah memiliki lahan di wilayah Gendang Mesir dalam upaya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu (2X20 MW) di Poco Leok.
Tua Gendang Mesir, Maksimus Jorat, mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi PLN kepada Gendang Mesir selama ini.
“Gendang Mesir menerima kedatangan PLN dengan tangan terbuka,” ucap Maksimus Jorat, sembari menjalankan prosesi adat Penti.
Senada dengan Maksimus Jorat, Kepala Desa Lungar, Eduardus Joman, meminta masyarakat untuk mendukung penuh PLN dalam berbagai kegiatan di Gendang Mesir.
“Setiap program yang dibawa PLN semata untuk kebaikan dan kesejahteraan kita,” ujar Eduardus Joman.
Upacara adat penti bagi kehidupan orang manggarai merupakan salah satu upacara adat yang hingga kini masih dilestarikan. Ritual adat ini memiliki makna yang luhur sebagai ucapan rasa syukut kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur atas hasil panen, dan juga sebagai perdamaiaan antar warga kampung.
Ritual adat ini dihadiri oleh perwakilan PT PLN (Persero) UIP Nusra, Tua Gendang Mesir; Maksimus Jorat, Tokoh Masyarakat; Vincent Godat, dan Kepala Desa Lungar Eduardus Joman.
Upacara adat ini sekaligus untuk mempererat hubungan dengan luluhur Gendang Mesir, sesama manusia, dan juga alam sekitar wilayah Poco Leok, khususnya lahan yang saat ini dijadikan sebagai lokasi pengembangan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Senior Manager (SRM) Pertanahan, Perizinan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusra, Dede Mairizal, mengatakan melalui berbagai kesempatan, PLN selalu berusaha terlibat dan melibatkan masyarakat guna mempererat hubungan antara PLN dengan stakeholder dalam proyek infrastruktur yang dikerjakan.
SRM Dede Mairizal mengatakan kehadiran PLN dalam upacara tersebut merupakan bentuk menghargai dan menjunjung tinggi adat istiadat serta tanggung jawab dan kepedulian PLN terhadap pelestarian budaya di Manggarai.
“Kami menyambut dengan penuh hormat undangan adat Penti Gendang Mesir serta pengukuhan kami sebagai Ase Kae. Semoga melalui tradisi ini dapat memperat hubungan kekeluargaan PLN dengan warga Gendang Mesir,” ujar Dede Mairizal.
Pengembangan PLTP Ulumbu merupakan upaya transisi energi penyediaan energi tenaga listrik yang memanfaatkan sumber EBT, sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, dan merupakan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon serta mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23 persen tahun 2025.
Langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 2×20 MW ini sangat strategis dan penting. Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat. (Humas PLN)