Kupang, KN – Perkembangan salah satu kampus swasta ternama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT semakin menjanjikan.
Selain jumlah mahasiswa yang semakin meningkat setiap tahun, sejumlah komponen terus dibenahi, termasuk komponen sumber daya manusia.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan menggelar pelatihan Outcome Based Education (OBE) dan penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Ketua BPH UPG 1945 NTT Dr. Semuel Haning SH.,MH.,CMe.CPArb menegaskan, dengan melaksanakan kegiatan tersebut, maka UPG 1945 NTT siap menghasilkan lulusan berkualitas sesuai dengan permintaan pasar kerja.
“Kita lebih mengedepankan output berkualitas berbasis OBE,” kata Dr. Semuel Haning kepada wartawan di Kupang, Rabu (14/8/2024).
Ia menjelaskan, OBE merupakan rujukan dari Permendikbudristek nomor 53 Tahun 2023. Sehingga diharapkan ke depan, mahasiswa-mahasiswa UPG 1945 NTT, benar-benar memiliki output yang berkualitas.
“Karena didampingi oleh dosen-dosen yang punya kualifikasi dan kualitas spesifik mata kuliah tertentu. Jadi tidak sembarang orang memegang mata kuliah yang berdampak proses pembodohan. Benar-benar spesifik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebelum penerapan OBE, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap seluruh dosen di UPG 1945 NTT.
“Dosen ini layak tidak? Kalau mahasiswanya bilang dosennya tidak bagus, maka kita ganti dosen yang berkualitas sesuai kompetensi dan keinginan mahasiswa,” tegas Dr. Semuel Haning.
“Contohnya, di PJKR ada Kempo. Yang ngajar bukan dosen yang tidak tahu Kempo. Dosen menilai dan lain-lain, tapi pelatihnya orang lain. Sehingga saat lulus, mahasiswa sudah punya kualitas dan prestasi,” sambungnya.
Rektor UPG 1945 NTT David R. E. Selan menyampaikan, pelatihan Outcome Based Education (OBE) dan penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) digelar dalam rangka mendukung proses akreditasi yang lebih mudah.
“Kegiatan hari ini bukan saja rutinitas, melainkan sebuah tonggak sejarah dalam usaha untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan tersebut membawa dampak positif bagi pengembangan lembaga UPG 1945 NTT.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Uly J. Riwu Kaho mengatakan, revisi kurikulum tersebut sebagai bentuk kesiapan perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan standar nasional pendidikan tinggi yang didasarkan pada perkembangan revolusi 4.0 dan memasuki socity 5.0.
“Kami melaksanakan kegiatan selama 3 hari ini, agar kita bisa mendapatkan kurikulum yang akan kita plenokan di tanggal 16 atau hari ketiga, untuk ditetapkan sebagai kurikulum bagi perguruan tinggi ini, dan akan mulai diterapkan pada tahun akademik 2024/2025,” tandasnya. (*)