Kupang, KN – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar doa bersama untuk mendukung pasangan calon Wali Kota Kupang dan Wakil Wali Kota Kupang Jefirstson Riwu Kore dan Lusia Adinda Dua Nurak.
Doa bersama untuk Jeriko-Adinda ini dilaksanakan di Rumah DPW PAN NTT, Minggu (28/7/2024) malam dan dihadiri oleh Ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan, bersama Jeriko-Adinda dan masyarakat pendukung.
Ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan dalam sambutannya mengungkapkan alasan kembali mendukung Jefri Riwu Kore di Pilkada Kota Kupang.
Ahmad Yohan mengatakan, keputusan kembali mengusung Jefri Riwu Kore setelah melewati proses yang sangat panjang.
Setelah dirinya terpilih sebagai Ketua DPW PAN NTT, ia langsung turun ke Kota Kupang untuk bertemu sejumlah tokoh-tokoh yang ada di Kota Kupang
“Saya mencoba keliling ke tokoh-tokoh. Saya datang ke Sinode, saya datang ke NU, saya datang ke Muhamadyah, saya datang ke tokoh masyarakat, saya berdiskusi dan kemudian yakinkan saya bahwa kepemimpinan pak Jefri Riwu Kore begitu luar biasa,” kata Ahmad Yohan saat acara Doa Bersama di Rumah PAN NTT, Minggu (28/7/2024) malam.
Anggota DPR RI itu menyebut bahwa Kota Kupang adalah ikonnya NTT. Karena itu, kata dia, PAN sangat berhati-hati sebelum menentukan calon yang mereka usung.
Ia menegaskan, keputusan PAN mengusung Jefri Riwu Kora dan Adinda Lebu Raya di Kota Kupang, bukan sekadar hanya kebanggaan PAN untuk menang di Pilkada, tetapi dalam rangka menjaga martabat Kota Kupang sekaligus menjaga martabat provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Apa yang kita putuskan ini bukan hanya menyangkut kebanggaan Partai Amanat Nasional untuk menang di Pilkada, bukan. Tetapi lebih dari itu, kami menemukan Pak Jefri dan Ibu Adinda ini dalam rangka menjaga martabat Kota Kupang sekaligus menjaga martabat provinsi Nusa Tenggara Timur yang kita cintai ini,” ungkapnya.
Menurutnya, semasa kepemimpinan Jefri Riwu Kore, Kota Kupang sangat berubah secara kasat mata.
“Turun dari bandara, lihat tamannya agak bagus, ada patungnya bagus-bagus, agak bersih,” katanya.
Ahmad Yohan juga menyebut bahwa Jefri Riwu Kore adalah salah satu walikota terbersih. Menurutnya, tidak ada korupsi selama kepemimpinan Jefri Riwu Kore.
“Tidak ada korupsi di jamannya Pak Jefri, kecuali ada cari-cari,” kata dia.
Ahmad Yohan menambahkan, Pilkada adalah pintu bagi kita untuk memajukan daerah. Memastikan masyarakat lebih sejahtera, pembangunan lebih terkendali, ekonomi lebih meningkat dan lain-lain.
“Inilah kesempatan bagi kita. Jadi, bukan lagi bicara soal agama, suku dan lain-lain,” terangnya.
Karena itu, Ahmad Yohan mengajak untuk bersama-sama menjaga martabat NTT dengan memilih pemimpin yang baik, bersih dan kesanggupan mau untuk memajukan daerah. (ts/ab)