Perdana di Manggarai, PLN Beri Pelatihan Konversi Motor BBM ke Listrik Bagi Siswa SMK Aloisius

Perdana di Manggarai, PLN Beri Pelatihan Konversi Motor BBM ke Listrik Bagi Siswa SMK Aloisius. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Demi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PT PLN (Persero) memberi pelatihan tentang motor berbahan bakar minyak (BBM) untuk dikonversi menjadikan motor listrik kepada 20 siswa dan guru di SMK St. Aloisius Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selasa, (23/1/2024).

Manager Unit Pelaksana Proyek Nusra 2 PT. PLN, Harnandi Adhityo, menjelaskan kegiatan ini merupakan program besar dari pemerintah yakni transisi energi.

Menurutnya, pelatihan ini berjalan sebab sebelumnya adanya diskusi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, dalam hal ini Bupati Hery Nabit.

“Kalau untuk NTT, informasinya tahun lalu sudah dilaksanakan di kupang, namun itu program dari Kementrian. Tapi untuk pulau Flores, ini program PLN yang pertama kita laksanakan dan berpusat di Manggarai. Kegiatan ini kita laksanakan dari PLN langsung dengan instruktur,” jelas Adhityo kepada wartawan.

Ia mengatakan, Transisi energi ini adalah isu besarnya tentang bagaimana menjaga sistebility dari lingkungan. Artinya lanjut dia, lingkungan tetap hijau, karena selama ini masih menggunakan BBM, batubara, dan semua itu habis dalam kurun waktu sekira 10-15 tahun kedepan. Perubahan inilah yang perlu dilaksanakan dari konvensional ke energi listrik.

“Pada pelatihan hari ini, tahap pertama pemberian bekal untuk teman-teman di Ruteng, dan tentu akan berlanjut secara bertahap. Mobil listrik kedepan sesuatu yang umum. Perkembangan mobil listrik secara global semakin meningkat trenya, dan saat ini di Indonesia barimu terbatas di pulau Jawa,” sebutnya.

Terpisah, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN, karena sudah melaksanakan kegaiatan pelatihan.

Kemudian, menyampaikan terima kasih kepada pihak SMK St. Aloisius Ruteng yang membuka diri, sehingga pelatihan atau kerja samanya bisa terjadi. Tahap awal tentu dengan pelatihan seperti sekarang ini.

BACA JUGA:  Sukses Terapkan GCG dan Manajemen Risiko Terbaik, Bank NTT Raih Penghargaan

“Kita berharap ada pelatihan-pelatihan selanjutnya. Selain itu saya berharap bagi peserta pelatihan, bisa mengikuti semua dengan baik dan serius. Saya melihat disini PT. PLN sangat serius untuk menjalankan visi besar bangsa Indonesia,” katanya.

Ia menegaskan, kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan, harus dimaknai dalam kerangka pemanfaatan tenaga listrik bagi lingkungan yang bersih.

Kendati kemudian tambah dia, kendaraan listrik itu diangggap sesuatu yang diluar kehidupan masyarakat. Dimana untuk pulau Flores, kendaraan listrik sangat kurang, karena bengkel atau fasilitas lain belum ada.

“Sehingga kita berpikir bahwa lebih baik kalau kabupaten Manggarai ini maju lebih dulu, dan salah satu kekuatanya adalah pada kendaraan motor berbahan bakar listrik. Tapi persyaratan untuk itu harus tenaga kerja atau SDM yang bisa lakukan pemeliharaan, perbaikan, dan lainya. Itulah yang kita kerja sama pada hari ini,” tandasnya.

Usaha ini lanjut dia, endingnya adalah kendaraan di Manggarai dipenuhi dengan kendaraan listrik, dan menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik.

“Sehingga PLN berharap senantiasi terus memberikan pendampingan kedepannya. Melalui pelatihan ini, mempersiapkan tenaga ahli konversi motor listrik,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini berlangsung di Aula SMK St. Aloisius Ruteng. Dibuka oleh Bupati Manggarai, Hery Nabit, dan dihadiri Manager Unit Pelaksana Proyek Nusra 2 PT. PLN, Harnandi Adhityo bersama jajaranya, Kepala SMK St. Aloisius Ruteng, Bruder Dion.

Pesertanya sebanyak 20 orang dari 4 sekolah, yakni SMK Bina Kusuma Ruteng, SMK Wae Ri’i, SMK St. Aloisius Ruteng, dan SMK Gonsaga Mbai dari Kabupaten Nagekeo.

Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari, yakni selesai pada 26 Januari 2024 yang hadiri dengan sejumlah narasumber yang berkompeten. (*)