Wisata  

Penjabat Bupati Lembata Siap Hadir dan Buka Festival LEVA ALEP di Lamalera

Even akbar yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (RI) ini akan berlangsung tanggal 15-17 Februari 2023.

Pertemuan Panitia Festival LEVA ALEP bersama Pemerintah Desa Lamalera dan Penjabat Bupati Lembata. (Foto: Dok. Pribadi)

Lewoleba, KN – Penjabat Bupati Lembata Marisanus Jawa, akan hadir dan membuka festival LEVA ALEP di Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Even akbar yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (RI) ini akan berlangsung tanggal 15-17 Februari 2023.

Sekretaris Panitia Rafael Miku Beding mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan membahas sejumlah agenda penting terkait festival LEVA ALEP bersama Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa.

Menurut Rafael, Penjabat Bupati Lembata menyambut baik dan mendukung penuh festival LEVA ALEP dalam rangka melestarikan budaya dan tradisi leva-penete di Desa Lamalera.

“Pada prinsipnya Penjabat Bupati Lembata siap hadir dan mendukung kegiatan ini,” ujar Rafael kepada wartawan melalui sambungan seluler, Senin 13 Februari 2023.

Dia menjelaskan, Penjabat Bupati Lembata menaruh perhatian khusus terhadap kebersihan, terutama fasilitas seperti toilet dan kamar mandi di Desa Lamalera.

“Ada banyak hal yang menjadi catatan untuk diperhatikan. Diantaranya kebersihan toilet dan Kamar mandi. Karena yang hadir mengikuti kegiatan ini orang-orang penting semua,” jelasnya.

Usai membuka festival, kata Rafael, Marsianus Jawa akan diminta naik ke Peledang, sekaligus menjadi LEVA ALEP dan ikut beratraksi bersama masyarakat Desa Lamalera.

“Nanti Peledang di dorong ke laut didampingi tua adat, dan Pak Penjabat Bupati diminta naik ke peledang, sekaligus menjadi LEVA ALEP untuk beratraksi,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Usai Habisi Korban, Pelaku Penikaman Mahasiswa di Oesapa Mengaku Menyesal

Melalui festival LEVA ALEP, Rafael meyakini bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat, khusunya generasi muda di Desa Lamalera bisa dipicu untuk bisa menjadi lebih kreatif.

“Jadi multi efect. Fungsi pendidikan dan budaya jalan disitu. Sementara di sisi lain, generasi muda di didik untuk mencintai budayanya. Artinya mereka harus jaga dan merawatnya,” harap Rafael.

Isu Lingkungan

Ketua Panitia Festival LEVA ALEP Matheus Gilo Bataona mengatakan, masyarakat Lamalera sudah siap dan mendukung festival LEVA ALEP.

Salah satu hal yang sangat menarik dari gelaran Festival LEVA ALEP adalah mengikuti mata lomba menyelam sampah di laut. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung isu pelestarian lingkungan bawah laut, yang saat ini sedang dikampanyekan sejumlah pihak.

Karena itu, perwakilan Keuskupan Larantuka yakni Romo Deken Lembata juga diundang dan akan menghadiri Festival LEVA ALEP di Lamalera.

“Jadi semua mendukung kegiatan Festival LEVA ALEP. Ada pameran kuliner, tenun ikat, kriya, demonstrasi, jalan sehat, selam sampah, dan lomba dayung antar anak sekolah,” pungkas Matheus Bataona.

Untuk diketahui, selain Penjabat Bupati Lembata, seluruh OPD dan Forkompinda di Kabupaten Lembata turut diundang untuk menghadiri Festival LEVA ALEP di Lamalera. (*)