Mahendra menyampaikan bahwa prioritas dalam Pasar Modal Indonesia ke depan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas.
Menurutnya dengan kondisi yang positif ini diperkirakan peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus membaik di 2023.
“Maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi indonesia. It’s all about investment, investment, investment. Kita harus menguatkan itu dan kita dorong momentumnya,” kata Mahendra.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan hadirnya Presiden Republik Indonesia pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia dapat menyuntik semangat dan motivasi kepada pelaku pasar, self-regulatory organizations, dan seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka membangun integritas dan kredibilitas investor.
“Tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi seluruh pihak baik di sektor keuangan maupun sektor lainnya. Pemerintah serta otoritas sektor keuangan akan menghadapi ujian berupa pengendalian inflasi, pencegahan resesi, pemilihan ekonomi pasca-pandemi, serta meningkatkan sumber pembiayaan jangka panjang yang perlu ditingkatkan,” kata Sri Mulyani. (Humas OJK)