Jakarta, KN – Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Nusra) tercatat sebagai wilayah dengan kenaikan transaksi dan penjual pada periode Agustus 2022 dibandingkan Agustus 2021 di Tokopedia. Menurut temuan Tokopedia, peningkatan tersebut didorong oleh program inisiatif hyperlocal yakni Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Kampanye PASTI (Paket Sehari Tiba), Dilayani Tokopedia (DT) dan Mitra Tokopedia yang meningkat signifikan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Regional) Tokopedia, Rizky Juanita Azuz mengatakan, “Tokopedia mencatat Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, D.I Yogyakarta dan Jawa Timur sebagai wilayah dengan penjual tertinggi selama 3 bulan terakhir (Juni, Juli, Agustus) 2022 di wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.”
Di sisi lain, Head of RGX Central Tokopedia, Nafisah Wulandari mengatakan, “tercatat juga bahwa jumlah penjual yang bergabung pada program KTP (Kumpulan Toko Pilihan) di wilayah Semarang, naik 4x lipat, Solo naik lebih dari 6x lipat, sementara Yogyakarta jumlah penjual naik lebih dari 8x lipat. Meningkatnya jumlah penjual turut mendorong peningkatan transaksi pada program KTP. Wilayah Bandung misalnya, transaksi KTP meningkat hampir 2x lipat, Solo meningkat lebih dari 2x lipat, dan Yogyakarta naik lebih dari 4x lipat.”
Inisiatif hyperlocal juga berkontribusi terhadap penemuan menarik lain yang juga berkaitan dengan kebiasaan belanja online masyarakat Jawa, Bali, dan Nusra. Kategori dengan peningkatan penjualan paling pesat selama 3 bulan terakhir (Juni, Juli, Agustus 2022), antara lain:
Jawa Barat: Obat Herbal, Android Os, Kaos Pria, Makanan Kucing, Disposable Consumable.
Jawa Tengah: Kaos Pria, Obat Herbal, Android Os, Disposable Consumable, Popok Sekali Pakai.
Jawa Timur: Tissu, Android Os, Obat Herbal, Disposable Consumable, Soft Case Handphone.
Bali: Kaos Pria, Vitamin & Nutrisi, Obat Herbal, Soft Case Handphone, Disposable Consumable.
NTB: Obat Herbal, Kaos Pria, Android Os, Disposable Consumable, Soft Case Handphone.
NTT: Bubble Wrap, Obat Herbal, Sneaker Pria, Kaos Pria, Lcd Handphone.
“Saat ini ada sekitar 12 juta penjual yang tergabung di Tokopedia yang hampir 100% UMKM lokal. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, kami terus berupaya memberikan panggung seluasnya kepada penjual dengan mendekatkan mereka ke pembeli setempat melalui inisiatif hyperlocal, yang mengedepankan teknologi geo-tagging agar pegiat usaha di Indonesia dapat sama-sama bertumbuh,” tambah Rizky.
UMKM asal Bali, Lean Lab dan UMKM Ngawi, Jajal Wae Movement adalah beberapa contoh pebisnis lokal yang mulai berjualan online di Tokopedia pada masa pandemi.
Pemilik Lean Lab, Jonathan Holiyanto mengungkapkan, “Tidak mudah memang memulai usaha saat pandemi. Namun dengan memanfaatkan platform teknologi seperti Tokopedia usaha saya bisa semakin berkembang. Dengan aktif ikut dalam beragam program seperti KTP Denpasar hingga Tokopedia Nyam! turut berdampak bagi kenaikan penjualan. Bahkan produk kami pun bisa menjangkau hingga ke seluruh Indonesia.”
Sementara itu, Founder Dreamdelion dan Pembina Jajal Wae, Alia Noor Anoviar mengatakan, “Tokopedia sangat membantu para pebisnis pemula seperti ibu-ibu yang tergabung di Jajal Wae ini. Seiring dengan meningkatnya pesanan, para ibu rumah tangga ini pun semakin bersemangat untuk berjualan online. Bahkan hasilnya pun bisa membantu kebutuhan rumah tangga hingga keperluan sekolah anak.” (*)