Kupang, KN – Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, menghadiri panen simbolis Padi Mapan P-05 bersama para petani di persawahan, yang berlokasi di Kelurahan Baubau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu 18 Mei 2022.
Bunda Julie, yang datang mengenakan balutan motif NTT itu tidak segan berbaur bersama para petani, untuk melakukan panen Padi berjenis Mapan P-05, diatas lahan seluas 360 hektar tersebut.
Dalam sambutannya, Bunda Julie mengatakan, pihaknya akan menyumbangkan bibit padi premium untuk petani di Kabupaten Kupang, dalam menghadapi musim tanam kedua, yang akan dilakukan pada bulan Juli mendatang.
“Kami dari NasDem siap beli bibit premium 50 juta dan sumur bor untuk kelompok tani. Persiapan bibit jangan sampai terlambat. Harus tepat waktu. Dan modal ini cuma sekali saja. Setelah itu bapak dan ibu usaha secara mandiri,” ujar Bunda Julie.
Menurutnya, sektor pertanian merupakan salah satu pabrik yang tidak akan punah sampai kapanpun, karena sitap hari pasti orang membutuhkan makan demi mempertahankan hidupnya. Para petani juga merupakan bos bagi semua orang.
“Pabrik pertanian ini seumur hidup. Tidak akan pernah tutup. Beda dengan pabrik-pabrik lainnya yang bisa ditutup. Tinggal saja kita mengatur etos kerjanya. Karena setiap hari pasti orang butuhkan makan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, potensi kekayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur bukan hanya saja pada sektor pariwisata. Tetapi sektor pertanian menjadi bagian penting dalam menopang salah satu program Gubernur NTT, yakini pariwisata.
“Memang betul bahwa sorortan Presiden Jokowi saat ini pada sektor pariwisata. Karena melalui pariwisata, semua sektor akan merasakan dampaknya. Termasuk pada sektor pertanian,” ungkapnya.
“Labuan Bajo memang menjadi pintu masuk NTT. Tetapi mereka tidak sekedar menjual alam dan komodonya. Karena ketika wisatawan datang kesana, pasti mereka membutuhkan makan,” jelas Bunda Julie menambahkan.
Beras Mapan P-05 yang dipanen petani di Kabupaten Kupang memiliki kualitas yang bagus, dan sudah disetujui menjadi salah satu beras premium yang ada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melihat kualitas beras yang dihasilkan, Bunda Julie kemudian menawarkan kepada para petani, untuk melihat pangsa pasar untuk memasarkan hasil bumi dari para petani.
“Jadi jangan hanya sekedar kita panen saja. Harus ada keinginan untuk memasarkan. Saya bisa intervensi untuk memfasilitasi pemembuatan kemasan 5kg, 10kg dan 20kg untuk dipasarkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, jika disetujui, ia segera meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT mewajibkan semua hotel untuk mengambil sayuran, beras dan hasil pertanian lain dari petani NTT, tanpa menginpor dari luar.
“Sehingga saya minta gubernur membuat Peraturan Gubernur (Pergub) bahwa tidak boleh ada produk luar yang masuk ke NTT. Hanya boleh menggunakan produk asli NTT,” ungkapnya.
Meski demikian, Bunda Julie meminta kepada para petani untuk meningkatkan hasil panennya, sehingga tidak hanya digunakan untuk makan. Harus menyimpan banyak stok, demi memenuhi permintaan pasar.
“Ketika sudah panen, jangan hanya simpan untuk dimakan saja. Harus tingkatkan hasil panen supaya bisa dijual. Jadi pelakunya juga harus banyak,” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kupang Amin Juaria, menyampaikan apresiasi kepada Julie Sutrisno Laiskodat, karena hadir melakukan panen simbolis bersama para petani di Kabupaten Kupang.
“Saya sangat bersyukur atas kehadiran Bunda Julie. Ini merupakan kebanggan bagi kami, khususnya para petani Kabupaten Kupang,” ungkapnya.
Sepanjang tahun 2021, kata dia, hampir seluruh lahan para petani dapat dipanen secara baik. Dan pada tahun 2022, masyarakat di Kecamatan Kupang Timur menanam padi hampir 5000 hektar dengan hasil 4 ton.
“Puji Tuhan. Tahun ini hampir semua tanaman kita panen dengan baik. Dan ini merupakan berkat bagi para petani di Kabupaten Kupang,” pungkasnya. (*)