Sikka  

Alokasikan Anggaran PMT Stunting, Dinkes Sikka Apresiasi Pemdes Reruwairere

Langkah tepat yang dilakukan Pemdes Reruwairere mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, melalui Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Reineldis Jelita.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Reineldis Jelita (Foto: Wiliam)

Sikka, KN – Pemerintah Desa Reruwairere, Kabupaten Sikka, NTT, mengalokasikan anggaran penyuluhan Pemberian Makan (PMT) untuk mengatasi stunting di Desa Reruwairere.

Langkah tepat yang dilakukan Pemdes Reruwairere mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, melalui Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Reineldis Jelita.

Menurut Jelita, saat ini jumlah anak stunting di Desa Reruwairere sebanyak sembilan orang. Namun pihaknya sekarang masih fokus untuk mengintervensi tiga orang anak.

“Program ini memang program nasional. Tetapi hanya di Kabupaten Sikka saja yang berani memberi makan kepada 180 anak stunting di Desa Reruwairere,” ujar Jelita, Selasa 26 April 2022.

Ia menegaskan, pemberian PMT terhadap anak stunting di Desa
Reruwairere, harus dilaksanakan secara rutin selama 180 hari kedepan. Sehingga diharapkan kepada tokoh masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan ini.

“Kalau mau komitmen, mulai hari ini sampai tanggal 20 Oktober kita kasi makan anak stunting setiap hari secara rutin. Sehingga Desa Reruwairere bisa mendeklarasikan nol stunting. jadi mari kita bekerja sama,” ungkapnya.

Tidak hanya stunting, Desa Reruwairere juga mengintervensi program Ibu hamil Kekurangan Energi Kalori (KEK), yang ditandai dengan pengukuran lingkar lengan pada ibu hamil yang memiliki tubuh yang kurus. “Lingkar lengannya harus kurang dari 23,5 cm,” terangnya.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Reruwairere, Avelinus Wongga bersama seluruh jajanan yang telah berusaha mengalokasikan anggran khusus untuk penyuluhan PMT di wilayah desa Reruwairere.

BACA JUGA:  Ajakan Cerdas HNSI Sikka: Masyarakat Stop Gunakan Cara Ilegal untuk Tangkap Ikan

Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan mendapatkan imformasi dari Kepala Puskesmas Palue’e, bahwa Pemerintah Desa Reruwairere menyiapkan PMT penyuluhan di Posyandu, dan PMT itu bisa dibagikan kepada anak-anak.

“Oleh karena itu, atas nama Dinas Ksehatan Kabupaten Sikka, kami sampaikan terima kasih kepada Kades Reruwairere, yang telah mengalokasikan anggaran ini,” ungkap Jelita dihadapan camat Palue’e dan seluruh masyarakat yang hadir.

Untuk standar menu dan kegiatan kegiatan lainnya, Jelita harap agar bisa berintegrasi dengan PKK, Puskesmas dan tenaga gizi. Karena awal mengintervensi program stunting, pelru ada pemeriksaan terhadap anak stuntung di Desa Reruwairere.

“Karena stunting adalah isu super prioritas untuk tingkat nasional, maka kami berterimakasih kepada Kepala Desa Reruwairere bersama seluruh perangkat, BPD, dan tokoh masyarakat yang hari ini berkomitmen untuk sama-sama bangun sama bangun Desa Reruwairere nol stunting,” pungkasnya.

Kepala Desa Reruwairere, Avelinus Wongga, menyampaikan, Pemerintah Desa Reruwairere saat ini tidak hanya mengintervensi anggran pada program penyuluhan PMT. Tetapi juga memberikan insentif bagi tenaga STBM yang mengabdi di desa Reruwairere.

“Kami tidak hanya mengintervensi program penyuluhan PMT melalui anggran tetapi juga insentif tenaga kesehatan yang mengabdi di desa Reruwairere sebagai tenaga penyuluh STBM,” ungkapnya.

Hadir saat itu, Kepala Puskesmas Palu’e, Florida Longge, Kepala Desa Reruwairere bersama staf, Pimpinan BPD Desa Reruwairere bersama anggota, tokoh masyarakat, tokoh adat serta para Nakes yang bekerja di desa Reruwairere.(*)