Kemkominfo RI Gelar Pertunjukan Rakyat Virtual di Borong

Kegiatan tersebut dalam rangka program "Siap TV Digital Menuju Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju".

Kemkominfo RI Gelar Pertunjukan Rakyat Virtual di Borong (Foto: Yhono Hande)

Borong, KN – Kemkominfo RI menggelar kegiatan pertunjukan rakyat virtual yang di selenggarakan di Borong, Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis, 31/03/2022.

Kegiatan tersebut dalam rangka program “Siap TV Digital Menuju Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju”.

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas melalui Kadis Kominfo Bonefasius Sai dalam sambutanya menyampaikan bahwa, Pemkab Matim sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kominfo RI atas penyelengaraan kegiatan pertunjukan rakyat yang dipadukan dengan sosialisasi migrasi TV analog ke TV Digital.

“Pemkab Matim menyambut baik migrasi TV Analog ke siaran TV digital, digitalisasi di bidang penyiaran merupakan sebuah keniscayaan, langkah peralihan, atau penghentian siaran TV analog yang akan beralih ke siaran TV digital sedang dan terus dilakukan oleh pemerintah,” ucapnya Bone.

Ia juga menyampaikan, Sesuai amanat UU nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja yang merupakan pembaharuan dari UU 32 tentang penyiaran pasal 72 ayat 8 bahwa migrasi penyiaran TV terestirial dari teknologi siaran analog ke siaran TV digital yang dikenal dengan analog swit of.

“Pemerintah Indonesia melalui kementrian Kominfo terus mensosialisasikan siaran TV analog ke siaran TV digital dan secara bertahap migrasi ke siaran TV digital akan dilakukan setelah menghentikan siaran TV analog yang dimulai pada 30 April tahun 2022,” katanya

Bone menjelaskan, pergantian ini tentu membawa manfaat dan keuntungan bagi masyarakat terutama saat menikmati siaran digital yaitu menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang jernih, canggih teknologinya, dan lebih berkualitas.

“Dalam peralihan ini tentu masyarakat tidak perlu menggantikan perangkat TV yang sudah dimiliki, hanya tinggal menambahkan peralatan konverter yang disebut set top box. Pemkab Matim berharap Kominfo RI bisa melakukan proses pembagian set top box bagi masyarakat miskin yang ada di Matim,” tutupnya.

Sementara dalam pemaparan materinya Bonifasius menjelaskan Migrasi TV Digital Di Negeri atau Media penyiaran TV merupakan sarana penyampaian informasi yang efisien dan efektif yang banyak digunakan di indonesia termasuk di negara lainnya.

Dengan melihat komposisi jumlah TV baik yang Nasional maupun yang loka berarti pemirsa yang menonton TV di indonesia hampir 400 juta pemirsa, itu berarti ada bangsa yang cukup besar bagi dunia pertelevisian,” paparnya.

Menurutnya, Kegiatan ini merupakan tranformasi digital di bidang penyiaran dan sudah jelas presiden Jokowi sudah mencanangkan literasi dan transformasi digital baik UMKM, lembaga pendidikan, kesehatan, agar semua kedepan muarahnya ke digitalisasi.

“Siaran TV digital adalah siaran TV menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kempresi dengan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara lebih jernih dan canggih tekhnologinya,” jelasnya.

Apa perbedaanya lanjut dia, Siaran TV analog, yang pertama satu frekuensi menyalurkan satu program siaran televisi dan Kualitas sinyal cendrung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi dan rentan terhadap gangguan cuaca. Sedangkan siaran TV Digital, yang pertama satu kanal frekuensi bisa membawa hingga 12 program siaran standar definition (SDTV), Kualitas gambar dan suara jauh lebih baik karena pancaran sinyal digital relatif lebih stabil, dan Siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima atau tidak terima. Saat sinyal diterima receiver, kualitas suara dan gambar terjamin. Tidak ada naim turun sinyal.

BACA JUGA:  Pilgub NTT 2024, 8 Usif Molo Beri Dukungan Penuh ke Paket Melki-Johni

Ia menambahkan mengapa harus beralih ke TV Digital? ia menjelaskan International Telecomunication Union (ITU) telah menetapkan bahwa tanggal 17 Juni 2015 adalah batas waktu untuk negara di seluruh dunia untuk melakukan migrasi penyiaran analog ke digital.

Teknologi Analog semakin mahal pengoprasiannya dan semakin usang, Spektrum Frekuensi merupakan sumber daya terbatas, sehingga efisiensi menjadi keharusan. Pemanfaatan teknologi digital merupakan langkah penghematan frekuensi.

Lalu apa keuntungannya, tentu kualitas suara dan gambar yang diterima lebih jenih dan stabil, Meski sinyal digital lemah, gambar yg diterima tetap dengan kualitas tinggi. Tidak ada biaya langganan. Pemilihan saluran siaran lebih banyak.

“Jadwal siaran yang biasanya hanya pada TV Iangganan dan TV Kabel, bisa dinikmati pengguna TV Digilal secara gratis. Peluang menjadikan layanan internet lebih cepat. Spektrum yang sebelumnya digunakan
untuk TV Analog akan digunakan untuk meningkatkan kecepatan internet karena mampu menjangkau area – area yang sulit,” terangnya.

Meski demikian ia menegaskan, bahwa peran Dinas Komunikas Dan Informatika Kabupaten Manggarai Timur akan berkontribusi dalam sosialisasi Peralihan Dari Tv Analog Ke Tv Digital melalui berbagai saluran komunikasi publik yang dikelola pemerintah daerah.

“Terus berkoordinasi dengan Kementrian Kominfo untuk penyediaan infrastruktur digital di Manggarai Timur. seperti Menara BTS., Jaringan Fiber Optik dan Penyediaan Akses Internet Gratis,” tutupnya.

Pemateri kedua Nuning Rodiyah selaku Komisioner KPU Pusat mengatakan Tema kesiapan TV Digital menuju Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju menjadi Siaran TV digital dapat diakses penonton tanpa bayar sebagaimana menonton tayangan TV analog selama ini. Kemudian TV digital itu FRE bukan stream dan itu tidak free karena kita haru beli kuota dan lain sebagainya.

“Tahapan penghentian Siaran televisi analog dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan yang terdiri atas: Tahap: Tahap I : paling lambat 30 April 2022, Tahap Il : paling lambat 25 Agustus 2022, Tahap III : paling lambat 2 November 2022,” jelasnya.

Dalam sistem transmisi Nuning menjelskan
TV Analog : menggunakan sinyal analog sehingga membutuhkan satu pemancar untuk tiap satu pemancar untuk tiap satu kanal transmisi
TV Digital : Menggunakan signal digital dan teknologi multipleksing yang bisa memancarkan maksimal 12 kanal sekaligus

“Kualitas Gambar dan Suara
TV Analog : semakin jauh dari stasiun pemancar televisi signal akan makin melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang sedangkan TV Digital : gambar dan suara tetap bersih dan jernih,” ungkpnya.

Sementara pemateri terakhir Onsa Joman selaku Praktisi Komunikasi dan Pegiat Komunitas menyampaikan ketersedian TV di setiap rumah tangga tergantung pada beberapa faktor ; daya beli, infrastruktur (Listrik), kebutuhan, ketertarikan

Sehingga menurutnya masyarakat Matim sangat menggunakan TV Digital.

“Sangat Siap, Fakta di Matim menggunakan TV Parabola atau TV satelit ( biaya mahal ), Fakta di Matim gonta ganti receiver, Fakta di Matim tanpa PLN, orang beli generator,” tandasnya.

Ia berharap agar bisa menjadi PERRA diantaranya, menjadi sajian rutin, Kebijakan publik penyiaran, MUTU SIARAN TV (Demokrasi dan Karakter Bangsa).

Diketahui kegiatan tersebut akan diberikan pertanyaan dari setiap peserta yang mengikuti secara virtual dan Kemkominfo akan memberikan hadiah atau durprise terhadap setiap penanya terbaik. (*)